News

Casis Bintara Korban Begal Diterima Masuk Polri Lewat Jalur Disabilitas

fin.co.id - 17/05/2024, 16:48 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

FIN.CO.ID - Satrio Mukhti (18), calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi koban begal di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, beberapa Waktu lalu diterima masuk sebagai anggota Polri melalui jalur khusus disabilitas. Kasus begal ini juga mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, hal ini sebagai bentuk penghargaan yang diberikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Satrio.

BACA JUGA:

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat 17 Mei 2024.

Maka itu, kata dia, kapolri memberikan perhatian khusus terhadap kasus begal yang menimpa casis Satrio. Kemudian, sambungnya, Kapolri menerima Satrio masuk sebagai anggota Polri.

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," ujar Dedi.

Sekadar diketahui, Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.

"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio di rumahnya di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, Rabu 15 Mei 2024.

Satrio menuturkan, awalnya pada Sabtu 11 Mei 2024, dirinya tengah berangkat untuk tes psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.

"Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.

Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.

"Pertama pas dibacok saya enggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," ujar Satrio.

Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.

"Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya," ucap Satrio.

Satrio akhirnya terjatuh. Sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya.

Mihardi
Penulis
-->