News

Fakta-Fakta dan Penyebab Kecelakaan Maut Bus Trans Putera Fajar yang Bawa Rombongan SMK Lingga Kencana Depok

fin.co.id - 14/05/2024, 12:16 WIB

Polisi beberkan penyebab kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar di Subang

"Kecelakaan ini karena rem blong, kehabisan angin masukin gigi sudah tidak bisa," tegasnya.

Sebelumnya, Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang menewaskan 11 orang, 9 di antaranya siswa SMK Lingga Kencana Depok.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules A. Abast mengungkapkan dalam kecelakaan tersebut sopir bus berinisial SAD dipastikan selamat.

"Masih dirawat di RSUD Kabupaten Subang," kata Jules di Bandung, Minggu, 12 Mei 2024.

Jules menjelaskan pihaknya belum mengetahui sopir bus itu mengalami luka ringan atau luka berat, namun sopir bus tersebut belum dapat dimintai keterangan oleh polisi karena kondisinya masih belum stabil.

"Saya belum dapat informasi pastinya kondisinya tapi masih dirawat di RSUD dan belum dapat dimintai keterangan," kata dia.

BACA JUGA:

Menurut dia, kronologi kejadian berawal saat bus tersebut datang dari arah selatan menuju utara. Pada saat melaju di jalan yang menurun, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menabrak kendaraan mobil dari arah berlawanan.

"Kemudian terguling miring ke kiri posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga motor yang terparkir di bahu jalan," kata dia.

Sementara itu, Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengungkapkan pihaknya saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan kecelakaan bus terguling yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

“Hari ini (12/5), kita melaksanakan kegiatan penandaan di tempat kejadian perkara untuk memberikan tanda-tanda yang terjadi atau barang bukti-barang bukti yang kita temukan di tempat kejadian perkara,” kata Edwin.

Dalam olah TKP, personel Kepolisian menandai beberapa titik di lokasi kecelakaan sesuai dengan keterangan dari saksi maupun tanda-tanda saat kecelakaan terjadi. Penandaan dilakukan menggunakan cat berwarna putih.

“Tentunya ini untuk nantinya kita akan membawa ke meja kerja, kemudian kita laksanakan rekonstruksi visualisasi kecelakaan lalu lintas berdasarkan bukti-bukti yang ada di lokasi kejadian perkara,” katanya.

(rafi adhi)

Gatot Wahyu
Penulis
-->