Israel Deadline Hamas 1 Minggu untuk Gencatan Senjata

fin.co.id - 04/05/2024, 22:31 WIB

Israel Deadline Hamas 1 Minggu untuk Gencatan Senjata

Israel Deadline Hamas 1 Minggu untuk Gencatan Senjata

FIN.CO.ID - Israel memberi tenggat waktu atau deadline 1 minggu kepada Hamas untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata atau Israel akan gelar operasi militer di Rafah.

Pernyataan tersebut disampaikan Israel di tengah perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo.

Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat Mesir menyampaikan pesan Israel kepada Hamas pada Jumat, 3 Mei 2024.

Mesir bekerja sama dengan Israel dalam revisi usulan gencatan senjata dan disampaikan kepada Hamas. Namun pemimpin militer Hamas Yahya Sinwar belum menanggapinya.

Sementara itu, delegasi dari kelompok Hamas Palestina diperkirakan akan mengunjungi Kairo untuk membahas upaya gencatan senjata itu.

Direktur CIA William Burns juga sudah tiba di Kairo untuk bertemu dengan para pejabat Mesir dan membahas tentang pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

BACA JUGA:

Saluran berita Al-Qahera yang dikelola pemerintah Mesir mengutip seorang pejabat senior Mesir yang mengatakan bahwa Mesir akan menerima delegasi dari Hamas untuk membahas usulan gencatan senjata.

Kabarnya, ada usulan baru untuk gencatan senjata di Jalur Gaza yang diblokade. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga mengatakan bahwa Hamas memiliki usulan yang luar biasa murah hati mengenai pihak Israel.

Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel. Sementara Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara Israel.

Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.

Usulan baru-baru ini dilaporkan menyarankan gencatan senjata selama enam minggu, di mana Hamas akan membebaskan 33 sandera. 

Termasuk wanita, tentara wanita, orang lanjut usia, dan tawanan yang terluka, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah besar warga Palestina dari penjara-penjara Israel.

BACA JUGA:

 

Rizal Husen
Penulis