Riwayat Nabi Musa Diangkat ke Film Dokumenter: Kisah-Nya Dibahas dalam 3 Episode nan Epik

fin.co.id - 01/04/2024, 08:46 WIB

Riwayat Nabi Musa Diangkat ke Film Dokumenter: Kisah-Nya Dibahas dalam 3 Episode nan Epik

Dokumenter Nabi Musa, Testament The Story of Moses / Netflix

Sementara itu, Firaun dan pasukannya yang datang memburu, menjadi buta terhadap jalan kering itu. Mereka tetap nekat menerobos lautan, namun terjebak di dalamnya dan akhirnya tenggelam.

Setelah Bani Israel berhasil menyeberangi lautan, atas perintah Allah, Nabi Musa kembali memukulkan tongkatnya. Laut Merah pun kembali menutup, menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya.

Peristiwa terbelahnya Laut Merah menjadi salah satu mukjizat teragung yang diberikan Allah kepada Nabi Musa. 

Ini menjadi bukti nyata tentang kekuasaan Allah dan kemenangan bagi kaum yang beriman.

Kekecewaan Nabi Musa

Di salah satu episode film dokumenter "Testament: The Story of Moses" lainnya, Nabi Musa naik ke Gunung Sinai untuk menerima wahyu selama beberapa hari (di dalam Islam disebutkan 40 hari). 

Selama Nabi Musa pergi, Bani Israel yang ditinggalkan menjadi goyah imannya dan mudah terpengaruh. 

Mereka mendesak Nabi Harun, saudara Nabi Musa, untuk membuat patung berhala yang bisa mereka sembah.

Ketika Nabi Musa kembali dari puncak gunung, ia disambut pemandangan yang mengejutkan. 

Bangsa Israel yang dipimpinnya terlihat menyembah patung anak sapi emas. 

Menurut riwayat Islam, melihat pemandangan tersebut Nabi Musa dipenuhi dengan amarah yang benar dan kekecewaan (https://exodusconversations.org/). 

Beliau kemudian menegur Nabi Harun, yang menjelaskan ketidakberdayaannya menghadapi desakan kuat dari Bani Israel. 

Setelah itu, Nabi Musa mengambil tindakan untuk mengatasi situasi ini.

Catatan Penting

film dokumenter "Testament: The Story of Moses" ini adalah sebuah eksplorasi dramatis dari kisah Musa dan Bani Israel dari Mesir. 

Eksplorasi ini akan menampilkan pandangan para teolog dan sejarawan dari berbagai latar belakang kepercayaan dan budaya. 

Kontribusi mereka dimaksudkan untuk memperkaya narasi, namun tidak boleh dipahami sebagai sebuah konsensus.

Makruf
Penulis