fin.co.id - BPJS Ketenagakerjaan menggelar Jelajah Jaminan Sosial di SMA Negeri 61 Jakarta. Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan literasi soal manfaat jaminan sosial, agar dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran siswa lewat Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pada kesempatan tersebut, puluhan siswa diajak berkunjung ke beberapa kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. Di sana para siswa bisa melihat langsung seluruh proses pendaftaran kepesertaan hingga pengajuan klaim manfaat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Selain itu mereka juga diajak diskusi untuk membahas pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja Indonesia yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca artikel detiknews, "BPJS Ketenagakerjaan Edukasi Manfaat Jaminan Sosial ke Siswa SMA Jakarta" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7231449/bpjs-ketenagakerjaan-edukasi-manfaat-jaminan-sosial-ke-siswa-sma-jakarta.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Rawamangun Deni Suwardani berharap siswa yang mengikuti kegiatan dapat ikut menyebarluaskan informasi yang telah didapatkan ke keluarga dan lingkungan sekitar.
Dengan begitu seluruh pekerja bisa bekerja tanpa rasa cemas karena seluruh risiko kerja ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini sejalan dengan 'Kerja Keras Bebas Cemas' yang merupakan kampanye brand BPJS Ketenagakerjaan.
"Dengan masuknya pendidikan jaminan sosial ini di dalam kurikulum pembelajaran, saya yakin bisa mempercepat pemahaman masyarakat terkait pentingnya program pemerintah ini. Para siswa sebagai bagian dari generasi muda diharapkan sadar jaminan sosial sejak dini, sehingga nantinya mereka dapat ikut menyadarkan lingkungan sekitarnya," ujar Deni dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2024).
Seperti yang ketahui, BPJS Ketenagakerjaan merupakan badan hukum publik yang mendapatkan amanah untuk melindungi seluruh pekerja Indonesia melalui 5 program yaitu, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Sebagai program strategis negara, maka perlu upaya bersama guna memastikan seluruh masyarakat pekerja terlindungi agar terbentuk SDM yang unggul demi menyongsong Indonesia Emas di 2045.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Indra Budi Sumantoro mendukung pendidikan jaminan sosial masuk dalam kurikulum pelajaran. Menurutnya langkah ini menjadi solusi untuk memperluas cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Untuk bisa meningkatkan pemahaman masyarakat perlu sebuah upaya jangka panjang. Edukasi dalam bentuk masuk ke muatan kurikulum ini akan long term melekat di dalam benak para siswa yang menerima muatan ini," ungkap Indra.
Berkaca pada best practice di negara-negara maju, kata Indra, ke depan program edukasi akan terus diperluas ke jenjang pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.
Di sisi lain, Kepala SMA Negeri 61 Jakarta, Sri Mulyanti mengapresiasi pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan yang telah memilih sekolahnya sebagai pilot project program tersebut.
Sri mengungkapkan dirinya tak menyangka manfaat perlindungan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan begitu besar. Karena itu menurutnya jaminan sosial tersebut perlu disosialisasikan lebih luas, salah satunya melalui kurikulum pembelajaran.
"Menjadi sebuah kebahagiaan bagi kami karena kami bisa menjadi yang pertama mengajarkan tentang BPJS Ketenagakerjaan sejak dini. Sehingga tentunya ini membantu program pemerintah. Semoga kedepan siswa siswi SMA Negeri 61 bisa menjadi duta BPJS Ketenagakerjaan dan menyebarluaskan informasi baik ini kepada masyarakat terutama kepada keluarga," ujarnya.
Sementara itu Kenzie Fahlevi, salah satu siswa yang turut dalam kegiatan jelajah tersebut memberikan komentarnya terkait pelayanan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Kenzie memastikan akan membagikan informasi yang didapat ke seluruh anggota keluarga, sehingga bisa terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan.
