FIN.CO.ID - Alhamdulillah telah terselenggara Workshop Pariwisata dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang lama berkecimpung di desa wisata yaitu Galih Alif Fahmi Rizki pengeloa Desa Wisata (Dewi) Tinalah dan Hannif Andy Al Anshori Founder Desa Wisata Institute dan Insan Wisata.
Workshop yang diadakan di Oemah Kopi Menoreh merupakan titik awal komitmen Yatim Mandiri Yogyakarta bersama-sama untuk menggarap potensi alam yang disajikan ke dalam bentuk wisata desa yang nanti dapat dinikmati khalayak luas.
Setelah 2 tahun Yatim Mandiri Yogyakarta telah cukup berhasil mendampingi pemberdayaan sektor ekonomi dengan produk utama Kopi dan Kripik Talas brand "Yo Tumbas", kini Yatim Mandiri Yogyakarta melebarkan sayap, mulai menggarap sektor wisata yang merupakan bagian potensi yang dimiliki Kalurahan Sidoharjo.
Workshop dimulai dengan pemaparan Roji selaku Ketua Desa Wisata Sidoharjo memaparkan potensi alam dan capaian-capain selama ini.
Menurut Galuh pengelola Dewi Tinalah, hal yang harus diperhatikan adalah komitmen pelaku wisata untuk sadar dan bersama mengembangkan potensi alam menjadi wisata serta mulai digitalisasi dalam promosi wisata.
Menurut Galuh, Desa Wisata adalah integrasi antara ATRAKSI, AKOMODASI, FASILITAS yang disingkat (Amenitas). Point penting yang ditekan Hannif Founder Desa Wisata Institute dan Insan Wisata yaitu keberhasilan desa wisata salah satunya dapat menggunakan kolaborasi PENTAHELIKS yang terdiri dari lima pilar (Akademisi, Pemerintah, Media, Pelaku Usaha/Swasta, dan Masyarakat. Serta yang menjaga dan mengemas keaslian dan kearifan lokal desa untuk ditampilkan dalam paket wisata.
Turut hadir dalam Workshop Pariwisata yaitu Sari Wulandari, S.H., M.M. Kabid Pemberdayaan Dinas Pariwisata Kulon Progo yang mewakili Bapak Kepala Dinas yang berhalangan hadir. Sari menyampaikan bahwa Desa Sidoharjo merupakan desa wisata senior sudah sejak lama dan sampai sekarang masih tetap eksis.
Menurutnya, "Kita masih punya PR yaitu masih banyak tempat-tempat khususnya wisata yang tidak ada sinyal (blank spot) padahal wisatawan ingin ketika sudah sampai objek wisata segera upload ke media sosial mereka masing-masing. Daerah Gunung Kendil juga belum terjangkaunya sinyal, sehingga ke depan perlu dilakukan kerjasama agar kebutuhan wisatawan segera terpenuhi".
Workshop diakhir dengan pemaparan Bapak Hermanto selaku Deputi Kepala Perwakilan BI DIY. Beliau menambahkan pentingnya penggunaan media sosial untuk mempromosikan ke anak-anak muda, sehingga ke depan perlu dikelola dengan serius akun media sosial objek-objek.
Pariwisata juga akan sangat berdampak kepada ekonomi kreatif masyarakat. Workshop Pariwisata ini merupakan awal perjalanan untuk mempersiapkan SDM sebagai pelaku kunci berkembangnya Desa Wisata Sidoharjo.
Bulan Mei mendatang, Yatim Mandiri Yogyakarta bersama tokoh dan masyarakat akan menggelar Gebyar Milad ke 30 Tahun YM yang akan menampilkan kearifan lokal, budaya, dan soft launching Desa Wisata.