3. Tahap Penilaian
Pada tahap ini, guru dan kepala sekolah akan dinilai berdasarkan pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.
Dengan menggunakan sistem ini, guru dan kepala sekolah dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini karena sistem ini lebih praktis, relevan, dan berdampak nyata.
Berikut adalah beberapa keunggulan sistem Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah melalui PMM:
4. Praktis
Sistem ini dapat diakses melalui perangkat digital, sehingga guru dan kepala sekolah dapat menggunakannya kapan saja dan di mana saja.
5. Relevan
Sasaran kinerja yang ditetapkan dalam sistem ini mengacu pada capaian Rapor Pendidikan di satuan pendidikan masing-masing. Hal ini menjadikan sasaran kinerja lebih relevan dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
6. Berdampak nyata
Sasaran kinerja yang ditetapkan dalam sistem ini harus mengacu pada peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini menjadikan kinerja guru dan kepala sekolah lebih berdampak nyata pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Sistem Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah melalui PMM telah diterapkan di seluruh satuan pendidikan di Indonesia sejak Januari 2024. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia dan mewujudkan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
Untuk informasi selengkapnya terkait Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah dapat diperoleh melalui link https://linktr.ee/pengelolaankinerjapmm. (*)
