Health . 05/12/2023, 14:31 WIB
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Anak-anak yang memiliki riwayat ADHD biasanya akan kesulitan berkonsentrasi di kelas, seringkali menunjukkan perilaku impulsif atau terlalu aktif dan terkesan “sulit diam”. ADHD pada anak terlihat ketika anak memasuki usia sekolah.
Biasanya selama tahun-tahun awal sekolah, anak memiliki masalah dalam memperhatikan saat sedang belajar, membaca, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi. Anak laki-laki lebih cenderung mengalami ADHD daripada anak perempuan.
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder wajib diketahui orang tua. Arti ADHD terkait dengan perkembangan kesehatan mental buah hati.
Tumbuh kembang anak harus disesuaikan dengan keseimbangan fisik dan mental. Oleh karena itu, sebagai orang tua penting untuk kenali lebih dini arti ADHD pada anak.
BACA JUGA:
Biasanya, tanda seseorang mengalami ADHD adalah sulit fokus atau memusatkan perhatian, impulsif, serta hiperaktif. Gangguan ADHD ini dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Hingga kini, penyebab ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder belum diketahui secara pasti. Walau begitu, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD. faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:
Dilansir dari laman Healthline, ada beberapa gejala ADHD yang bisa orangtua kenali, yakni:
Anak yang mengalami ADHD biasanya tidak mampu mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain. Mereka cenderung lebih fokus dengan dirinya sendiri dan tidak memedulikan orang lain. Misalnya, ketika disuruh untuk menunggu giliran, anak dengan ADHD cenderung sangat tidak sabar dan bahkan bisa mengganggu anak lain.
Perilaku berfokus pada diri sendiri dapat menyebabkan seorang anak dengan ADHD mengganggu orang lain saat mereka berbicara atau terlibat dalam percakapan atau permainan yang bukan bagian mereka.
BACA JUGA:
Anak yang mengidap ADHD mungkin kesulitan mengendalikan emosinya. Mereka bisa meluapkan amarahnya di waktu yang tidak tepat.
Kebanyakan anak yang mengidap ADHD sering kali tidak bisa duduk diam. Mereka mungkin mencoba untuk bangun dan berlari, gelisah, atau menggeliat di kursinya ketika dipaksa untuk duduk. Kegelisahan dapat menyulitkan anak-anak dengan ADHD untuk bermain dengan tenang atau melakukan aktivitas santai.
Seorang anak dengan ADHD sering menunjukkan minat pada banyak hal berbeda, tetapi ujung-ujungnya mereka sulit atau tidak menyelesaikannya sama sekali. Misalnya, mereka bermain permainan menyusun atau melakukan pekerjaan rumah, ketika sedang mengerjakannya, Si Kecil bisa tiba-tiba beralih ke hal berikutnya yang menarik minat mereka sebelum menyelesaikan tugas sebelumnya.
Anak yang mengidap ADHD cenderung sulit memperhatikan sesuatu, bahkan ketika ada seseorang yang sedang berbicara langsung kepada mereka. Si Kecil mungkin akan berkata bahwa ia mendengarkan perkataan ibu, tetapi ketika disuruh untuk mengulangi, anak tidak akan bisa.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com