"Indonesia tidak jadi penonton, tetapi ikut mewarnai kebijakan-kebijakan perkotaan dunia pada saat itu," kata Anies.
Kemudian, pilar keempat yaitu brand Indonesia di mata dunia.
Anies mencontohkan bagaimana kuliner khas Indonesia, seperti pisang goreng, nasi goreng, dan sup rawon, telah diakui internasional sebagai salah satu makanan terenak atau pilihan favorit warga dunia.
Potensi seperti itu harus mampu dipertahankan dan bahkan dikembangkan ke depan, karena memiliki banyak manfaat ekonomi untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Terakhir, pilar kelima yang menurut Anies harus dipertahankan adalah diplomasi proaktif secara inklusif atau terbuka.
Untuk mewujudkan pilar itu, lanjutnya, keterlibatan pemuda, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi penting untuk menyuarakan gagasan-gagasan Indonesia ke depan.
"Kami melihat bukan hanya diplomat, tetapi kaum muda juga harus jadi ujung tombak Indonesia di kancah dunia," ujar Anies.