BEKASI, FIN.CO.ID - Siswa terduga pelaku bullying berinisial L (12) di Bekasi, baru saja menjalani perawatan opname di rumah sakit akibat asam lambung.
Hal ini disampaikan kusa hukum terduga pelaku, Sutrisna Wijaya, diduga L harus menjalani perawatan opname akibat melihat pemberitaan di media.
"Iya kalo versi ibunya, kalo dari medis saya gatau, tapi kalo kita bicara di google itu kan penyebab asam lambung naik itu karena pikiran ya. Kalo dari ibunya bilang, dia sempet ngeliat beberapa berita di media," ungkap Sutrisna Wijaya saat dikutip, Sabtu 18 November 2023.
Dirinya menduga, L selama ini khawatir akan mendapat hukuman usai dikabarkan menyelengkat Fatir (12) hingga kini menjalani operasi amputasi kaki kiri.
BACA JUGA :
- Kilas Balik Bekasi, Deretan Fakta Seorang Pria Jadi Korban Pengeroyokan Usai Meminta Satu Batang Rokok
- Kilas Balik Bekasi, Ini Fakta-Fakta Penutupan Pabrik Arang Ilegal yang Kerap Sebabkan Polusi Udara
"Iya kepikiran, dia mikirnya takut nanti bakal dipenjara, apakah saya bersalah gara-gara menyelengkat temen," jelasnya.
Sutrisna Wijaya mengatakan, L menjalani operasi di rumah sakit selama 3 hari akibat asam lambung naik dan kini kondisinya sudah membaik.
Namun dari hasil pemeriksaan psikolog, mental L terganggu usai sebelumnya diberitakan terkait kasus penyelengkatan Fatir hingga di amputasi.
"Dari ibunya itu karena dia sempet ngeliat itu berita-berita, sempet tanya ke psikolog ke DP3A, kalo kata DP3A itu katanya mentalnya terganggu terus tertekan juga," ucapnya.
BACA JUGA :
- Kilas Balik Bekasi, Ini Deretan Fakta Penembakan oleh Orang Tidak Dikenal di Babelan
- Kilas Balik Bekasi, Fakta-Fakta Petugas Keamanan Paksa Copot Bendera Palestina Berujung Minta Maaf
Sebelumnya, siswa SDN 09 Jatimulya, Kabupaten Bekasi bernama Fatir, dikabarkan menjadi korban bullying hingga berujung operasi amputasi kaki kiri.
L yang merupakan teman sekolahnya, diduga menyelengkat kaki Fatir saat sedang berjalan ke warung untuk jajan di jam istirahat.
Atas peristiwa penyelengkatan itu, L kini dilaporkan ke Polres Metro Bekasi dan kasusnya sudah berubah dari penyelidikan menjadi penyidikan.
