FIN.CO.ID - Terdapat 10 negara yang menggunakan nyamuk wolbachia demi menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Metode ini merupakan teknologi perkawinan dengan teknologi Wolbachia yang memungkinkan nyamuk tidak dapat menyebarkan virus DBD.
Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.
Teknologi ini sudah diterapkan di berbagai negara dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.
BACA JUGA:
- Begini Pengertian Nyamuk Wolbachia yang Diciptakan Kemenkes Guna Turunkan Kasus DBD
- Kemenkes Terapkan Teknologi Wolbachia yang Efektif Turunkan Kasus Wabah DBD di Indonesia
Dilansir dari kemkes.go.id, ini 10 negara yang menggunakan nyamuk Wolbachia yakni Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, New Caledonia, Indonesia dan Seri Langka.
Di Indonesia akan melaksanakan nyamuk Wolbachia di lima kota yakni Jakarta, Bandung, Kupang, Bontang, dan Semarang. Hal ini berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341.
Sebelumnya, Wolbachia telah diteliti sejak 2011 oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija.
Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.
BACA JUGA:
- Cara Mengusir Tikus yang Efektif dan Aman: Tidak Melibatkan Racun
- Manfaat Air Putih untuk Kesehatan, Bisa Jaga Keseimbangan Cairan Badan
Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.
Pada tahun 2022, telah melakukan uji coba nyamuk Wolbachia di Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
Hasilnya lokasi tersebut terbukti mampu menekan kasus DBD hingga 77 persen dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran Dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Wolbachia.
“Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma dilansir dari website Kemenkes pada Selasa,14 November 2023.