News . 10/11/2023, 15:32 WIB

Denny JA: Profesi Penulis Tetap Eksis Kendati Ada Artificial Intelligence

Penulis : Khanif Lutfi
Editor : Khanif Lutfi

Dia lalu mengembangkan pendekatan baru dalam menulis menggunakan keahliannya ini, yang disebutnya automatic writing.

Jurus menulis ini mampu menggali data yang luar biasa banyaknya dari  bawah sadar manusia atau subconscious mind.

Selain itu, auto writing ini juga mampu mengatasi writers block yang sering dihadapi oleh penulis.

Asep Herna, penulis buku The Power of Hypnotic Copywriting, menjelaskan panjang lebar tentang cara mengeluarkan  data di bawah alam sadar tadi.

Dia juga mengajak peserta pelatihan untuk mempraktikkan langsung keampuhan Hypnowriting ini kepada peserta pelatihan.

Kata Asep, subconscious mind  merupakan area kesadaran, tempat menyimpan data yang tak terbatas jumlahnya pada setiap orang.

Data tersebut  diterima oleh 5 indra manusia sepanjang hidupnya. Untuk memanggil data itu  diperlukan automatic Writing, bagian dari hypnowriting. 

Automatic writing merupakan proses menulis yang memungkinkan terjadinya koneksi langsung dan otomatis antara gudang data di subconscious dengan penulis melalui jari-jari mereka di atas keyboard komputer. Koneksi langsung ini terjadi tanpa intervensi rasionalitas diri (pikiran sadar) sang penulis.

Koneksi ini terjadi ketika penulis tersebut trance, yaitu proses transisi kesadaran dari conscious mind (pikiran sadar) ke subconscious mind (pikiran bawah sadar). Trance di sini tidak ada hubungannya dengan klenik.

Seperti kita ketahui kesadaran manusia itu bertingkat. Yang paling rendah adalah disebut Pikiran Sadar, atau disebut otak berada pada gelombang beta.

Listrik di saraf otak berkisar 24-12 cps (cycle per second). Contoh kesadaran beta ini adalah perbuatan keseharian kita: ngobrol, bekerja, mengangkat gelas, dan lain sebagainnya. 

Kesadaran kedua adalah pikiran bawah sadar. Ketika ini otak berada dalam gelombang alpha, dengan putaran listrik 12-8 cps. Contohnya adalah ketika seseorang sedang konsentrasi pada suatu hal.

Pikiran bawah sadar kedua adalah otak berada pada gelombang theta, dengan putaran listrik 8-4 cps. Pada saat ini otak sedang bekerja maksimal, kondisi seseorang berada di area paling cerdas, dan trance.

Posisi ini adalah sesaat seseorang menjelang tertidur. Pada saat tidur, seseorang berada pada  gelombang delta, 4-01 cps. Jadi, antara gelombang theta dan delta jaraknya tipis sekali.

Kesadaran theta ini membuat  seseorang berada pada kondisi sangat rileks. Menurut Asep Herna, ketika berada di level theta ini memori sunconconscius bisa dikeluarkan dengan maksimal.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com