FIN.CO.ID- Sebanyak 92 staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut terbunuh di jalur Gaza dalam agresi militer Israel ke kota Palestina tersebut.
Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Palestina PBB (UNRWA), mengatakan, ada sekitar 13.000 staf PBB dipekerjakan di Jalur Gaza.
Dia mengatakan pihaknya tidak pernah mengalami kematian sebanyak itu dalam waktu singkat.
Sementara itu, lebih dari 700.000 orang kini telah mengungsi ke sekolah-sekolah yang didirikan oleh UNRWA. “Agar aman di bawah bendera biru PBB,” katanya dilansir Anadolu, Jumat 10 November 2023.
BACA JUGA:
- Amerika Serikat Menentang Reokupasi Gaza oleh Militer Israel Pasca-konflik
- Update! Korban Meninggal di Gaza Akibat Serangan Israel Capai 10.000 Orang Lebih
Warga Palestina berjalan di atas puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di daerah El-Remal di Kota Gaza pada 9 Oktober 2023. -Naaman Omar/apaimages/WAA via Wikimedia Commons-
"Namun, lebih dari 50 fasilitas tersebut kini telah diserang, menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya," tambah Lazzarini.
Warga Palestina yang mengungsi ke selatan Jalur Gaza juga tidak terbukti aman.
"Semakin lama kematian terus berlanjut seperti yang diumumkan oleh Israel, semakin jauh kita menjauh dari prospek perdamaian di masa depan, menurut komisaris utama," kata Lazzarini
Lazzarini mengatakan dalam wawancara bahwa dia sangat terkejut dengan apa yang dia temukan di Gaza.
BACA JUGA:
- Buntut Pencopotan Bendera Palestina Milik Pengendara, Petugas Keamanan Summarecon Bekasi Kini Dinonaktifkan
- Viral Petugas Keamanan Summarecon Bekasi Copot Bendera Palestina, Begini Kronologinya
Api dan asap membubung di menara apartemen Palestina menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu, 7 Oktober 2023. Hamas membalas dengan menembakkan ribuan roket ke Israel (Foto AP/Adel Hana)--
“Situasinya memilukan,” keluhnya. Lazzarini mengatakan masyarakat kekurangan segalanya, mereka melarikan diri ke sekolah-sekolah UNRWA dan meminta roti dan air.
"Bahan bakarnya juga kekurangan," lanjutnya. "Jika tidak ada bahan bakar yang mencapai Gaza dalam beberapa hari ke depan, maka fasilitas-fasilitas utama tidak akan berfungsi lagi,” tambahnya.
Israel blokade pasokan bantuan dari segala penjuru. Hampir tidak ada bantuan internasional yang masuk.