Catatan Dahlan Iskan . 08/11/2023, 06:00 WIB
Saya pun meneruskan mendengarkannya.
Lalu Luhut minta disambungkan telepon ke seseorang. Rupanya ia ingat sesuatu: kelapa sawit.
Ia lagi menertibkan perkelapasawitan. Ia tanyakan sudah seberapa maju langkah baru itu.
''Pokoknya di tangan orang Madura sawit harus beres. Kan kau tidak bisa disogok,'' katanya. Rupanya staf yang ditelepon itu berasal dari Madura.
Selesai telepon itu pembicaraannya balik ke politik lagi.
Saya mendengarkan lagi --sambil sesekali menengok sang putri. ''Go a head,'' kata sang putri lirih.
Pak Luhut pun ingat program satunya lagi: rumput laut. Di Bali dan Lombok. Yakni rumput laut sebagai sumber pembuatan pupuk. Tidak kepalang tanggung. Dari hulu sampai hilir. Dari menggalakkan tanaman rumput laut, processing-nya sampai pabrik pupuknya.
Dalam pembicaraan telepon itu kadang suaranya mengeras. Terutama kalau lagi mengejar perkembangan program.
''Tuh, sudah kembali marah-marah,'' kata saya lirih sambil menengok ke sang putri.
''Bapak kelihatannya sudah sembuh ya?'' tanya yang dimarahi di telepon itu.
''Kalau untuk tempeleng kau saja sudah bisa hahaha,'' jawabnya.
''Kami kangen. Kapan Bapak kembali ke Jakarta?'' tanya yang di Jakarta.
''Kalian ke sini saja,'' jawab Pak Luhut
Kelihatannya minggu depan Pak Luhut sudah bisa meninggalkan rumah sakit. Mungkin masih di Singapura dulu. Banyak apartemen yang bisa disewa di sana.
Saya mencoba akan pamit. Tidak baik besuk orang sakit lama-lama. Saya lirik jam. Sudah lebih 30 menit.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com