Viral, Ribuan Massa di Dagestan Serbu Bandara dan Hotel Cari Warga Yahudi Israel

 “Ini kaptenmu,” kata salah satu pengumuman.  “Ada massa yang marah di luar yang tidak tahu dari mana kami berasal dan mengapa.  Mungkin saja kami juga akan diserang.”

Kerusuhan tersebut tampaknya terinspirasi oleh sejumlah postingan di platform media sosial Telegram, di mana para pengikutnya diberitahu bahwa sebuah penerbangan dari Tel Aviv akan tiba malam itu bersama pengungsi dari Israel.

Beberapa spanduk yang dipegang para perusuh berbunyi, “Kami menentang pengungsi Yahudi”.  

Polisi berdiri ketika ratusan pengunjuk rasa menyerbu terminal utama bandara, memasuki area terlarang dan menuntut petugas bea cukai mengarahkan mereka ke arah penumpang yang datang.

Video lain dari bandara menunjukkan massa yang mengamuk menghampiri penumpang maskapai penerbangan, termasuk mereka yang tampaknya baru saja tiba dengan penerbangan dari Israel.  

Pemerintah Dagestan mengatakan pada Senin pagi bahwa mereka memperkuat langkah-langkah keamanan di seluruh republik, yang merupakan rumah bagi sekitar 3 juta orang.

Sergei Melikov, kepala Dagestan, mengatakan insiden tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hukum. 

Dia mengatakan, warga Dagestan berempati terhadap penderitaan para korban Palestina, namun tindakan menyerbu bandara merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. 

Tindakan anti-Yahudi tidak hanya terjadi di Kota Makhachkala, namun juga terjadi di Kota lainnya di Dagestan. 

Sebuah pusat Yahudi di Kabardino-Balkari direncanakan dibakar pada hari Minggu pagi.  

“Kami menerima laporan dari 4 kota berbeda di Dagestan… mengenai massa yang menuntut untuk membunuh orang-orang Yahudi,” tulis Rabbi Pinchas Goldschmidt, mantan kepala rabi Moskow. (*)