Adopsi Bitcoin
semakin banyak orang dan perusahaan yang menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran atau investasi, maka semakin tinggi pula permintaan akan bitcoin. Hal ini akan mendorong harga bitcoin naik.
Beberapa contoh adopsi bitcoin yang baru-baru ini terjadi adalah pengumuman dari Twitter bahwa mereka akan mengintegrasikan fitur tip dengan bitcoin.
Ada juga rencana dari Starbucks untuk menerima pembayaran dengan bitcoin melalui aplikasi Bakkt.
Pasokan Bitcoin
Jumlah bitcoin yang beredar di pasar adalah terbatas, yaitu hanya 21 juta BTC.
Saat ini, sudah ada sekitar 18,9 juta BTC yang telah ditambang.
Artinya, hanya tersisa sekitar 2,1 juta BTC lagi yang bisa ditambang.
Hal ini membuat penawaran bitcoin semakin langka dan berharga.
Selain itu, ada juga fenomena halving yang terjadi setiap empat tahun sekali, yaitu pengurangan separuh jumlah bitcoin yang diberikan kepada penambang sebagai insentif.
Halving terakhir terjadi pada Mei 2020, dan halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024.
Regulasi Bitcoin
Hukum dan peraturan yang berlaku di berbagai negara juga berpengaruh pada harga bitcoin.
Beberapa negara memiliki sikap positif terhadap bitcoin dan mengakui statusnya sebagai aset legal, seperti Jepang, Singapura, Swiss, dan lainnya.
Namun, ada juga negara yang melarang atau membatasi penggunaan bitcoin, seperti China, India, Rusia, dan lainnya.
Regulasi yang pro-bitcoin akan meningkatkan kepercayaan dan partisipasi publik terhadap bitcoin, sedangkan regulasi yang anti-bitcoin akan menimbulkan ketidakpastian dan ketakutan di pasar.
Sentimen Pasar
Faktor psikologis juga sangat berperan dalam menentukan harga bitcoin.
Sentimen pasar adalah persepsi kolektif dari para pelaku pasar terhadap kondisi dan prospek bitcoin.