Catatan Dahlan Iskan . 21/10/2023, 07:13 WIB
....the presence of all the world, whose cow have I ever taken, or whose rights have I taken away? Who have I oppressed, or who whom have I accepted bribes until my eyes were closed?" --- Bolehkah saya bertanya, di hadapan seluruh dunia, sapi siapa yang pernah saya ambil, atau siapa yang (merasa) saya rampas haknya? Siapa yang (merasa) telah saya zalimi, atau siapa yang telah saya terima suapnya hingga (membuat) mata saya tertutup? Jefferson di puncak kekuasaannya punya kesempatan untuk hidup mewah, lalu begitu lengser bisa membangun mansion untuk tempat tinggalnya. Tetapi ia memilih hidup semenjana saat berkuasa dan pulang ke kampung halamannya setelah menyelesaikan tugasnya. Dan perjalanan pulang dari Washington DC ke Monticello yang jaraknya sekitar 187 km itu ditempuhnya dengan menunggang kuda selama 8 jam.
Tidak pernah istikharah. Waktu pilih istri sepenuhnya karena tertarik. Cinta pada pandangan pertama itu biasa, selanjutnya terserah Anda. Cinta tanpa memandang itu baru luar biasa.
Banjir proyek di solo. Ada Rel layang simpang joglo, revitaisasi pasar jongke, revitalisasi taman balai kambang, revitalisasi pasar mebel gilingan, penataan jalan Ngarsopuro-Gatot Subroto, renovasi puro mangkunegoro, revitalisasi lokananta, revitalisasi kraton kasunanan, pembangunan viaduk gilingan, rusun putri cempo, rehabilitasi pasar legi, jembatan jurug, kebun binatang taman jurug. Itu anggaran dari jakarta, yang mikir para menteri. Sebagai orang yang tinggal dekat solo seneng2 saja. Tempat wisata semakin banyak dan apik. Beruntunglah warga solo punya walkot Gibran. Berkah punya pemimpin anak presiden pembangunan melimpah ruah. Hany satu yang kayaknya mustahil untuk dibangun. Revitalisasi sungai bengawan solo agar airnya kembali jernih seperti saat dinanyaikan Gesang.
Saya tidak pernah berdoa minta istri yang gimana-gimana. Saya nyadar diri. Mutiara walau di dalam kubangan pun, tetap harganya mahal. Pasti ada yg ingin memilikinya. Ni Luh lah yang berdoa sungguh-sungguh agar mendapat suami yang ganteng setia sabar baik hati suka menolong dan tidak sombong. Dasar dia orang baik, doanya langsung dikabulkan. Tidak lama setelah itu, dia ketemu saya. Kami pun jadian lalu dua tahun kemudian menikah. Untung dia lupa satu kata dalam doanya : kaya.
Betul, ko LT. Asal hasil sda daerah jangan banyakan dibawa ke pusat daripada ditinggal di daerah. Seperti yang berlaku selama ini. Kalau hasil sda 80% saja jadi milik daerah, pulau Jawa tak akan penuh sesak seperti sekarang ini. Dari hasil tambang, perkebunan, pertanian dan perikanan daerah bisa kaya. Kalau hasilnya lebih banyak dinikmati daerah. Semoga presiden yang akan datang memikirkan ini. Dan memberlakukan hasil pembagian sda dengan lebih adil.
Kunci kemajuan Indonesia bukan pada presidennya siapa, tapi lebih kepada putra daerah yang jadi kepala daerah. Harusnya mindset ini yang berkembang di masyarakat. Jadi tidak selalu berharap dan bergantung kepada pusat. Sebenarnya provinsi-provinsi diluar Jawa ,sangat berpotensi lebih makmur dari Jawa. Populasi yang sedikit, tak sampai puluhan juta justru menguntungkan. Alokasi sumber daya daerah, dari pendidikan sampai pelayanan publik , logikanya menjadi lebih ringkas dan gampang, dibandingkan kesulitan pemerintah daerah yang ada di P.Jawa. Semoga putra daerah di luar Jawa mampu sadar dan bangkit, inilah masanya, kesempatan besar benar-benar terbuka, anda mau saudara-saudara didaerah anda taraf majunya sampai bagaimana, hanya langit batasnya, teknologi informasi, lalu lintas barang pendukung kegiatan produktif sudah hampir tak bersekat batas. Tidak ada yang bisa melarang anda , misalnya sewa ahli, kaum cerdik pandai dari luar negeri, untuk ajarkan teknologi, apa-apa yang paling cocok menurut karakteristik keunggulan daerah masing-masing. Semoga kesadaran ini bisa cepat berkembang. Mungkin kalau ditanya peran ,sumbangsih ,apa yang harus dilakukan oleh pers daerah, atau pers nasional dengan jaringan yang sampai daerah seperti Disway. Ya ini salah satunya menyebarkan kesadaran, manufacturing hope, kemajuan dan jauh pandang wawasan ke masyarakat. Tabur benihnya, tuai hasilnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com