JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, memasuki tahun 2023 yaitu pada Januari, inflasi mencapai 5,28%, sedangkan pada Agustus mencapai 3,27%.
Pada rentang delapan bulan tersebut, inflasi tertinggi tercatat pada Februari yaitu 5,47% dan terendah pada Juli sebesar 3,08%.
BI pun memproyeksikan sepanjang tahun ini inflasi berada di kisaran 3+1%.
Oleh karena itu, Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, memproyeksikan kredit konsumer tahun ini terbilang baik karena inflasi yang cenderung menurun.
Adapun secara persentase, per Juni 2023, Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan kredit konsumer yang tumbuh paling tinggi, yakni 16,5% yoy dan diikuti KPR 8,7% yoy.
Namun, sebagian besar kredit konsumer atau 67,8% merupakan sumbangsih KPR.
Geliat kredit konsumer tersebut juga diikuti dengan kualitas asset yang sehat.
Per Juni 2023, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) segmen konsumer hanya sebesar 2,0%.
Adapun secara total, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, atau naik 8,8% yoy. Dengan demikian segmen konsumer berkontribusi sebesar 14,3%.
“Untuk mengoptimalkan kinerja, kami juga akan memberikan pelayanan kepada nasabah melalui berbagai kanal dan membuka kerja sama API connection dengan berbagai pihak. Agar penyaluran kredit dapat terpacu sesuai target dan nasabah lebih nyaman bertransaksi,” kata Handayani.