Health . 01/10/2023, 11:19 WIB
Keratosis pilaris atau ‘kulit ayam’ adalah masalah genetik yang disebabkan oleh penumpukan keratin. Penumpukan tersebut menyebabkan sumbatan di area folikel rambut, sehingga kulit terlihat bruntusan.
Reaksi alergi terjadi sebagai respons kekebalan tubuh terhadap paparan alergen. Kondisi ini yang dipicu oleh alergi ditandai dengan warna kemerahan, terasa gatal, dan terasa panas di permukaan kulit.
BACA JUGA:
DPN adalah bintik-bintik kulit yang lebih rentan dialami oleh pemilik warna kulit gelap. Gangguan ini biasanya diwariskan dalam keluarga. Penyakit terjadi akibat penumpukan sel epidermis yang terjadi di usia 20-an.
Selain kulit berminyak, kulit kering juga merupakan salah satu penyebab bruntusan. Pada kulit yang kering, kelenjar minyak akan memproduksi lebih banyak sebum sebagai upaya menjaga kelembapan kulit. Peningkatan produksi sebum inilah yang menyebabkan timbulnya bruntusan.
Tak hanya menyebabkan dehidrasi, kurangnya asupan cairan juga dapat menjadi penyebab bruntusan. Ketika dehidrasi, kulit akan menjadi lebih kering sehingga kelenjar minyak akan memproduksi lebih banyak sebum.
Kondisi ini akan meningkatkan risiko terjadinya bruntusan. Untuk mengatasi penyebab bruntusan ini, minumlah 8 gelas air setiap hari. Tak hanya air putih, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah.
Penumpukan komedo disebabkan oleh tersumbatnya minyak dan kotoran di pori-pori wajah. Gangguan ini termasuk ke dalam jenis jerawat, tapi tidak meradang, juga tidak membahayakan pengidapnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com