News

Fakta-Fakta Baru Kasus Jasad Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Depok

fin.co.id - 12/09/2023, 12:37 WIB

Rumah lokasi jasad ibu dan anak ditemukan sudah tinggal kerangka

Jasad Ibu dan Anak Tinggal Kerangka Depok - Sejumlah fakta baru ditemukan tim gabungan Polda Metro Jaya terkait kasus jasad ibu dan anak yang ditemukan sudah menjadi kerangka di Cinere, Depok, Jawa Barat.

Salah satu fakta terbaru ditemukan oleh tim gabungan dari kedokteran forensik yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad ibu dan anak berinisial Grace atau GA (64) dan David atau DA (36).

Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Pol Hery Wijatmoko mengatakan saat timnya melakukan autopsi terhadap jasad korban, pihaknya menggunakan alat crime lite untuk mendeteksi bercak darah di tubuh korban.

“Kami juga pada waktu autopsi melibatkan alat namanya crime lite. Crime lite itu kita bisa mendeteksi adanya bercak darah atau permukaan di tubuh, hasilnya negatif,” ujar Hery, Senin, 11 September 2023.

Dijelaskannya, dengan hasil negatif pada bercak darah di tubuh korban, maka untuk sementara tidak ditemukan indikasi kekerasan yang menyebabkan pendarahan.

“Artinya kekerasan yang menyebabkan pendarahan tidak terdetek dari alat tersebut,” ucapnya.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, Hery menyampaikan bahwa untuk saat ini pihaknya masih menyelidiki aspek lain terkait kematian korban, seperti identifikasi, waktu kematian, penyebab kematian, dan juga rekam medis dari kedua korban.

Kesaksian Tukang Galon Air Isi Ulang

Di sisi lain, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, selain melakukan penyelidikan secara induktif, pihaknya juga melakukan penyelidikan secara deduktif dari warga sekitar rumah korban.

Diungkapkan Hengki, keluarga GA dan DA memiliki kebiasaan berbeda terhadap tukang galon yang mengirim ke rumah korban.

“Kalau hasil dari penyelidikan deduktif, kami periksa saksi dari pengantar galon, itu pada tanggal 25 Juli masih menerima galon,” ujarnya.

“Karena memang Keluarga ini cukup saklek, jadi kalau galon tidak diantar jam 8, jam 8 ke atas tidak akan diterima. Pada tanggal 25 Juli masih menerima galon,” imbuhnya.

Namun setelahnya seminggu kemudian, berdasarkan pengakuan tukang galon yang diperiksa menyebutkan bahwa dari rumah itu tidak ada yang menanggapi ketika diantarkan galon minum.

BACA JUGA:

“Tetapi 1 Minggu kemudian pada tanggal 1 Agustus, di hari Selasa, selalu hari Selasa, ini pada saat diketok, tidak dibukakan lagi pintunya. Besoknya diketok tidak dibukakan lagi. Hari Selasa berikutnya diketok tidak dibukakan lagi,” ungkap Hengki.

Admin
Penulis
-->