Duet Sandiaga Uno-AHY Tak Ada Dalam Framing Pilpres 2024

fin.co.id - 04/09/2023, 15:00 WIB

Duet Sandiaga Uno-AHY Tak Ada Dalam Framing Pilpres 2024

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno

Duet Sandiaga Uno-AHY - Poros ke-4 yang antara Demokrat-PKS-PPP yang menduetkan Sandiaga Uno-Agus Harimurti Yudhoyono (Sandi-AHY) sulit terbentuk dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pengamat politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Raja Muda Bataona mengatakan poros ke-4 di Pilpres 2024 sulit muncul, karena wacana yang diproduksi secara framing selama ini hanya tiga tokoh calon presiden (capres).

Meski demikian dia mengatakan dalam politik semuanya itu serba mungkin.

"Peluang koalisi untuk terbentuknya poros politik ke-4 dalam Pilpres ini bukannya tidak mungkin, karena dalam politik semuanya selalu mungkin. Tapi dari bacaan saya, akan sangat sulit, sebab ruang publik dan wacana yang diproduksi selama ini hanya mengkandidatkan secara framing untuk tiga tokoh yakni Ganjar Pranowo, Prabowo dan Anies. Di luar itu belum ada, apalagi sudah memasuki injuri time masa pendaftaran," katanya, Senin, 4 September 2023.

Dosen Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial Unwira tersebut mengatakan duet Sandi-AHY jika dimunculkan dalam Pilpres 2024 sama sekali tak potensial secara branding.

"Persoalannya bukan pada partai atau kendaraan politiknya itu ada atau tidak, tapi pada potensi menang atau tidak dari si kandidat Capres. Nah, jika AHY atau Sandi diluncurkan sebagai Capres poros baru maka itu sama sekali tidak potensial secara branding, citra maupun elektoral," katanya.

BACA JUGA:

Jadi, dua nama baru yang diajukan sebagai capres itu akan cenderung lemah dalam hal elektabilitas, karena mereka akan sulit menembus hukum alam dalam politik pemilihan langsung yang selama ini ditentukan oleh pencitraan, branding dan asosiasi atau persepsi publik terhadap seorang figur.

Ketika dua tokoh ini hanya diasosiasikan sebagai Cawapres maka secara elektoral mereka sangat tidak menjual. 

"Itulah hukum alamnya. Meskipun politik praktis bisa melawan hukum alam ini dengan menggunakan isu atau ketokohan seseorang yang luar biasa, tapi dalam kasus ini AHY dan Sandi bukanlah tokoh seperti itu," katanya.

Mereka hanyalah tokoh lapis kedua dalam framing media dan persepsi publik. Mereka bukanlah tokoh utama dan pemain kunci dalam branding politik Pilpres selama ini. 

Jadi, poros ini sama sekali tidak potensial dan sangat tidak berpeluang untuk menang kecuali hanya untuk meramaikan Pilpres.

Hal yang paling rasional secara politik adalah mengajukan AHY atau Sandi sebagai calon wakil. Jika tidak terpilih oleh Prabowo maupun Ganjar, partai-partai seperti PPP dan Demokrat, namun hal itu lebih rasional jika hanya menjadi pengusung salah satu dari Prabowo maupun Ganjar.

BACA JUGA:

Karena poros Pilpres ini sudah terbentuk dalam tiga poros yang tidak akan melebur atau bubar. Ketiganya ini kemungkinan besar akan bertarung tanpa ada tambahan poros baru karena hanya tiga tokoh ini yang potensial menang.

Admin
Penulis