"Jadi ya memang judi online itu bikin kecanduan, bikin gelap mata, nggak mikir apa-apa lagi selain ngimpi dapat duit banyak," ujarnya.
Sama seperti SA, ia pun bernasib sial. Karena setelah mentransfer uang yang kedua kalinya, pelaku yang diduga berpura-pura menjadi admin itu tidak memberikan tanggapan apa-apa lagi.
Bahkan, fitur live chat pada situs palsu tersebut tidak bisa diakses lagi hingga akhirnya pelaku menghilang tanpa jejak.
"Kalo saya rasa sih pelaku memang orang yang paham IT. Kayak hacker-hacker gitu mungkin," imbuhnya.
Lebih jauh, IK mengaku sekitar tiga tahun gemar main judi slot. Bahkan dirinya mengaku tak bisa menghitung berapa banyak uang yang sudah terkuras habis untuk bermain judi slot.
Yang pasti, 4 bulan setelah berhenti bermain judi online saat ini IK masih harus menyicil hutang-hutangnya mulai dari kartu kredit, barang elektronik yang digadaikan, hingga pinjaman online.
"Awal pertama tergiur itu karena denger cerita temen-temen aja ada yang dapet segini, segini, puluhan juta juga katanya ada," tuturnya.
"Awal jadi member Itu emang dikasih menang yah tapi nggak sampai puluhan juta. Nggak ada itu. Saya pernah sekaligus menang itu nggak gede-gede banget. Habis itu kalah terus kalau pun menang paling cuma ratusan ribu nggak sebanding," akunya.
Ia mengungkapkan, modus penipuan lainnya yakni para komplotan perjudian online ini mempromosikan situsnya sambil memberi semacam pola permainan.
Pola-pola permainan yang menggabun gkan fitur pada judi online seperti spin cepat dan spin turbo itu menjadi strategi untuk mendapatkan bonus besar atau biasa disebut Max Win.
Namun menurutnya pola-pola permainan yang dipromosikan itu hanya bualan komplotan judi online agar masyarakat tergiur bermain slot.
"Enggak ada itu. Pola-pola kayak gitu cuma modus aja buat ngadalin kita. Kalian yang masih main judi online cepat berhenti sebelum semakin rugi banyak. Max Win itu nggak ada," tukasnya.
