Lifestyle . 27/07/2023, 12:06 WIB
Film anak Indonesia terbaik yang tak kalah seru adalah Garuda di Dadaku yang ditayangkan pada 2009, disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Pesan moral yang bisa diberikan oleh film ini adalah agar tidak mudah menyerah terhadap cita-cita.
Film ini menceritakan Bayu, siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Cita-citanya sebelumnya gagal diwujudkan oleh ayahnya, Ali.
Kakeknya, Usman, tidak mengizinkan Bayu menjadi pemain sepak bola karena digambarkan dengan kemiskinan, dan menyarankan agar Bayu menjadi pelukis.
BACA JUGA: Rekomendasi Film Monster, Godzilla VS Kong, Pertarungan Dua Raja
Namun, Bayu pantang menyerah. Heri, penggemar sepak bola sejati, memotivasi Bayu untuk menjadi pemain Timnas Indonesia U-13. Kehadiran pacar Bayu, Zahra, membuat mereka berdua terus mencari alasan agar Bayu diizinkan bermain sepak bola oleh kakeknya, yang membuat persahabatan ketiganya hampir kandas.
Hingga akhirnya, Bayu berhasil masuk menjadi bagian dari Timnas U13, yang akan berhadapan dengan Jepang. Sekuel kedua Garuda di Dadaku dirilis pada tahun 2011.
Disutradarai oleh Rudy Soedjarwo, film sekuelnya menceritakan Bayu yang sudah dewasa dan menjadi sebagai kapten Timnas Indonesia U-15, tetapi sering dihinggapi masalah pribadi dalam kehidupannya.
BACA JUGA: Film Ikan Paus Terinspirasi Kisah Nyata, Free Willy
Zootopia
Zootopia termasuk ke dalam film animasi anak terbaik yang mengisahkan seorang kelinci bernama Judy Hopps.
Sejak kecil Judy bercita-cita menjadi polisi hingga akhirnya ia masuk ke akademi kepolisian di Zootopia Police Department (ZPD). Setelah lulus, petualangan Judy dimulai.
Ia diremehkan oleh polisi-polisi lain lantaran ukuran tubuhnya yang kecil. Padahal umumnya polisi haruslah memiliki tubuh besar. Namun, hal tersebut tak menghentikan semangat Judy untuk tetap bekerja dengan baik tanpa mengeluh.
Coco
Film anak terbaik berikutnya adalah Coco. Film animasi ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang sangat mencintai musik.
Sayangnya, keluarganya justru sebaliknya. Mereka membenci musik dan percaya bahwa musik adalah kutukan. Keadaan ini mengharuskan Miguel berjuang mempertahankan mimpinya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com