"Sebenarnya yang terjadi hanyalah pemberkatan hewan yang seperti biasa dilakukan oleh gereja di tanggal 4 Oktober untuk menghormati Santo Fransiskus Asisi," jelas Nena.
Oleh karena itu, kata dia, tradisi di agama Katolik itu diterapkan dalam acara Jojo-Luna. Setiap hewan peliharaan yang hadir pun dipersilakan untuk mengikuti sesi ini.
"Kami berjanji tidak akan mengulangi lagi dan tidak akan terjadi lagi ke depannya," kata Nena. (*)