“Nah, ini yang menurut saya nanti semua fasilitas di Armuzna ini harus dibicarakan secara lebih detail dengan syarikah yang menangani persoalan masyair itu Ini memang persoalan teknis, tapi konsekuensinya bagi jemaah haji Indonesia tentu menjadi sangat besar," ucap dia.
Sebelumnya, Kementerian Agama RI telah menyatakan telah memprioritaskan agar layanan jamaah haji Indonesia terpenuhi, baik soal makan maupun tempat tidur karena masih ditemukan maktab yang suplai air bersih tersendat, kedatangan makan yang terlambat, dan tempat tidur yang melampaui kapasitas.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, di Mina, Arab Saudi, Jumat malam waktu setempat.