BEKASI, FIN.CO.ID - Kelompok UMKM Bahagia Berkarya (Kebaya) Desa Pantai Bahagia, Muaragembong, menyulap tanaman mangrove menjadi olahan berbagai macam produk.
Mangrove biasa dikenal sebagai tanaman pelindung pesisir dari ancaman abrasi, dapat berubah jadi olahan makanan dan minuman.
Ketua Kelompok Bahagia Berkarya (Kebaya), Alpiah (41) mengatakan, produksi olahan makanan dan minuman berasal merupakan inisiatif dari anggota.
BACA JUGA:Pembuangan Sampah Liar Menjadi Gunung di Bintara, Pemkot Bekasi Dinilai Tidak Cepat Penanganan
Produksi olehan oleh UMKM lokal guna mendukung potensi sumber daya mangrove, yang banyak di wilayah pesisir Kabupaten Bekasi.
"Ya, ada dodol, sirup, sama jus itu buahnya dari jenis mangrove sonneratia caseolaris. Kalo stik, kerupuk, dan peyek itu dari jenis daun mangrove cylindrica dan ada juga dari jenis Avicennia," kata Alpiah, Minggu 25 Juni 2023.
Menurutnya, tanaman mangrove tidak hanya menjadi menjadi olahan makanan dan minuman namun juga menjadi pewarna alam pakaian maupun batik.
BACA JUGA: Pemkot Bekasi Akan Tutup Tempat Pembuangan Sampah Liar yang Menjadi Gunung di Bintara
"Mangrove juga bisa dipakai sebagai pewarna alam untuk batik yakni dari jenis rhizopora mucronata," ungkapnya.
Alpiah menjelaskan, produk mangrove menjadi andalan di Desa Pantai Bahagia, sebagai sumber penghasilan bagi perekonomian masyarakat pesisir.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Jaringan Produsen dan Peredaran Narkotika Jenis Sintetis di Bekasi
BACA JUGA:Polisi Ungkap Jaringan Peredaran Narkotika Jenis Sintetis di Bekasi Menyasar Mahasiswa dan Pelajar
"Mudah-mudahan Kebaya ini bisa berkelanjutan, produksi setiap hari, kemudian setiap hari kita bisa menjual olahan mangrove," ucapnya.