Waduh! 29 Santriwati di Sumbawa Jadi Korban Pelecehan, Modusnya Ketika Cium Tangan
Kasus dugaan pelecehan terhadap puluhan santriwati salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah Labangka tengah didalami Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Terkait kasus itu (pelecehan puluhan santriwati), kami masih melakukan pendalaman," kata Kapolres Sumbawa AKBP Heru Muslimin, Senin 5 Juni 2023.
Dalam proses pendalaman kasus pencabulan puluhan santriwati, Satreskrim Polres Sumbawa melakukan serangkaian pengumpulan data dan bahan keterangan.
Yakni, dengan melakukan permintaan klarifikasi kepada sejumlah pihak yang mengetahui dan terlibat dalam dugaan kasus tersebut.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Dana Pensiun DP4, Kejagung Periksa Seorang Saksi
Terkait siapa saja yang masuk dalam rangkaian permintaan klarifikasi kepolisian, Heru memilih untuk tidak mengungkapkan ke publik.
"Yang jelas sudah ada beberapa saksi yang kami periksa," ucapnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram Joko Jumadi turut menyampaikan bahwa pihaknya menaruh atensi terhadap kasus dugaan pelecehan puluhan santriwati yang muncul di Kabupaten Sumbawa tersebut.
"Teman-teman dari LPA (Lembaga Perlindungan Anak) di Sumbawa sudah memberikan pendampingan terhadap para korban. Kami dari sini (Mataram) juga tetap memberikan atensi khusus," kata Joko.
Joko pun menyampaikan bahwa dalam korban dalam kasus dugaan pelecehan ini berjumlah 29 orang dari kalangan santriwati. "Itu informasi awal dari LPA di Sumbawa," ujarnya.
BACA JUGA: Terungkap! Ini Alasan Mahfud MD Ogah Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pemilu 2024
Namun, 27 dari 29 korban yang bersedia menjadi saksi dalam kasus tersebut.
Joko memastikan 27 korban tersebut telah memberikan keterangan ke hadapan kepolisian.
"Memang ada 29 orang korbannya, tetapi yang sudah datang ke penyidik Polres Sumbawa untuk memberikan kesaksian itu baru 27 orang," ucap dia.
