BACA JUGA: Kabar Gembira, Presiden Joko Widodo Akan Menaikkan Gaji ASN
Pada perjanjan awal, RITS mengatakan kemampuan sistem MLFF ini akan mampu menyerap 100 persen pendapatan bagi BPJT. Namun pada kenyataannya, pada uji coba awal, baru menyerap 80 persen, artinya ada lost sekitar 20 persen.
"Kita cari jalan keluar supaya BUJT tak loss (hilang pendapatan) kita minta kalau gitu gini deh, 'MLFF kita terapkan tapi selama masa transiai tetap pakai barrier'. Jadi orang gak bless. Kalau karena itu ada penambahan investasi ya kita perhitungkan. Mereka kekeuh itu bukan MLFF yang mereka tawarkan," sambung Musfihin.
Selain itu, teknologi yang dibawa RITS tidak sesuai dengan yang ada di perjanjian awal. Namun, pihak RITS mengaku hanya itulah yang akan mereka serahkan.
BACA JUGA: Sempat Beberapa Kali Tertunda, Akhirnya Peluncuran Tesla Cybertruck Ditetapkan Akhir 2023
"Sampai hari ini, total yang sudah dikeluarkan itu kurang lebih 80 juta dolar. Ini kan ada tahapan proses pembangunan sistem dan apa itu, setiap saat di invoicing, tahap pertama, kedua, ketiga, ini sudah sampai tahap ketujuh, ini sudah deliver final process. Tahap 7 ini kita lihat gak ketemu nih barang nih (tidak cocok)," jelas Musfihin.***