Catat Ya! Golkar Belum Putuskan Gabung dengan Koalisi Perubahan
Partai Golkar belum memutuskan akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam konstelasi Pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, dinamika politik saat ini masih belum pasti.
Sehingga berbagai macam kemungkinan dapat terjadi. Untuk itu, Partai Golkar tidak ingin tergesa-gesa membuat keputusan.
"Itu dinamika masih cair, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Kami juga belum bisa cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa akan terjadi tiga poros, misalnya," ujar Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 17 Mei 2023.
BACA JUGA: Golkar Serius Jajaki Komunikasi dengan PKB dan Gerindra
Ia menuturkan apabila Golkar bergabung dengan KPP, maka akan ada tiga poros koalisi yang berkonstelasi pada pemilihan presiden (pilpres). Hal ini juga, kata Doli, tidak menutup kemungkinan untuk menghasilkan dua koalisi .
Meski begitu, secara kalkulasi matematis politik, apabila tidak memungkinkan ada dua koalisi, maka bisa jadi akan ada tiga hingga empat koalisi.
"Ini yang sekarang sedang dijajaki, dirajut oleh partai Golkar bagaimana kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi," tambah dia.
Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai kecil peluang Partai Golkar bergabung dalam KPP.
BACA JUGA: Soal Capres-Cawapres dan Koalisi, AHY Sepakat dengan JK
"Saya meyakini bahwa Airlangga Hartarto sepertinya sampai saat ini, entah ke depan, terus berupaya untuk mendapatkan tiket calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bukan dari yang lainnya," kata Adi.
Hal itu disampaikan Adi menanggapi kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka puasa bersama di NasDem Tower, di Jakarta, Sabtu (25/3).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menilai kecil kemungkinan Golkar gabung dalam KPP karena Airlangga sedang berupaya membesarkan KIB dan berusaha menjadi capres.
"Sulit membayangkan apabila Airlangga bergabung dengan Koalisi Perubahan (KPP). Karena bagi Golkar, Airlangga itu capres, bukan calon wakil presiden (cawapres)," ujarnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq