Ransomware Klaim Bobol Data Bank BSI 1,5 Terabyte, Gimana Nasib Uang Nasabah?

• Wajib Tahu! Syarat KPR Rumah Subsidi Serta Dokumen yang Harus Disiapkan
• Kuncinya Disiplin! Begini Cara Menabung yang Benar Agar Tujuan Finansialmu Tercapai

"BSI punya SPO keamanan siber yang dibuat berdasarkan POJK11/03/2022, dimana bank berkewajiban meningkatkan standar prosedur tentang kelola operasional keamanan siber," ujarnya.

Hery mengungkapkan bahwa perusahaan mengeluarkan belanja modal teknologi informasi (IT) hingga Rp 600 miliar untuk tahun 2023.

"Tahun ini [belanja modal IT] Rp 580 hingga Rp 600 miliar," sebut Hery.

Anggaran besar tersebut dibelanjakan karena mayoritas transaksi sudah dilakukan secara daring baik lewat ATM maupun mobile banking.

BACA JUGA:

• Milenial Wajib Tahu! Cara Menabung Untuk Beli Rumah, Penuh Perjuangan Gaes
• Daftar Aplikasi Pinjaman Online (Pinjol) Legal Resmi OJK Bunga Rendah!

"Kita sadar BSI sekarang 96 persen hingga 97 persen itu sudah melalui IT channel, ada ATM, mobile banking. Jadi kita memang harus mencurahkan budget yang cukup untuk pengembangan teknologi baik dari sisi hardware dan software," lanjut Hery.

Hery juga menyebutkan tahun lalu anggaran belanja modal IT Bank BSI hanya Rp 280 miliar atau mengalami peningkatan lebih dari 100 persen. Secara spesifik kenaikan belanja modal IT Bank BSI dapat mencapai 115 persen.

"Jadi keliatan kan lompatannya pertumbuhannya Rp 300 miliar, ini memang upaya kita terus menjaga dan [mengembangkan] agar IT kita solid, maju dan modern," pungkasnya.

LockBit ransomware gang claimed responsibility for the disruption of all services at Bank Syariah Indonesia, stating that it was a result of their attack. They also announced that they have stolen 15 million customer records, employee information, and approximately 1.5 terabytes… pic.twitter.com/pSp4H41BTb

— Fusion Intelligence Center @ DarkTracer (@darktracer_int) May 12, 2023