"Bila ada sedikit panggilan di hati kalian untuk bagaimana sih rasanya bekerja buat negara. Nah yang paling aman adalah join BUMN. Kalau kalian ada interest kerja di Indonesia, peluangnya pasti ada. Pasti ada," ujarnya.
Membangun Nasional Value
Silvano memandang bahwa terdapat beberapa perbedaan yang cukup terasa antara bekerja di swasta atau asing dengan perusahaan milik negara.
Bila bekerja dengan perusahaan swasta atau luar negeri, para profesional mendapat arahan target pertumbuhan kinerja dan aturan yang ditetapkan langsung oleh kantor pusat.
Semua arahan tersebut harus dicapai dengan tingkat paling maksimal. Bila tak tercapai, maka pekerja harus rela terdepak dan meninggalkan posisi yang didudukinya.
"Memang akan banyak hal yang bisa kita pelajari. Namun sebenarnya, We are just a number. Kita bisa diganti kapan pun ketika tidak dapat mengikuti semua target yang ditetapkan," katanya.
Silvano melanjutkan, kondisi serupa pun berlaku serupa pada BUMN. Kendati demikian, selain bergelut dengan target dan aturan, profesional BUMN dituntut untuk daptlat membantu ekonomi negeri melalui dukungan pada usaha mikro kecil menengah yang tak banyak swasta dan asing mau menyentuhnya.
BUMN juga sering mendapat penugasan untuk membantu sektor ekonomi terdampak dengan segala upaya, tetapi tetap harus comply dengan semua aturan tata kelola perusahaan yang baik.
Di tahap ini, tambahnya, profesional justru dituntut untuk mencari solusi lebih inovatif untuk membantu pembangunan ekonomian negeri tanpa harus meninggalkan satu orang pun di belakang.
"Di samping itu, profesional BUMN juga dituntut dekat dengan pemangku kepentingan khususnya pemerintah untuk membantu dalam hal mendesain ekonomi agar lebih berkelanjutan," imbuhnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq