Selain itu, BEP20 juga kompatibel dengan pertukaran terdesentralisasi (DEX). Sehingga pengguna dapat memperdagangkan token tanpa tergantung pertukaran secara terpusat.
Dengan BEP20, pengguna bisa mendapatkan keuntungan dari biaya transaksi yang rendah dan transaksi yang cepat. Termasuk melakukan pembayaran atau memperdagangkan aset digital dengan mudah.
BACA JUGA: Tokocrypto Hadirkan Token Serum di Platformnya
10 Token BEP20 Utama
- Tether USD (USDT)
- Coin USD (USDC)
- Binance USD (BUSD)
- Lido DAO (LDO)
- Tukar Panekuk (KUE)
- Token Dompet Tepercaya (TWT)
- PAX Emas (PAXG)
- Neutrino USD (USDN)
- Jaringan Topeng (MASK)
- Jaringan Kyber (KNC)
BACA JUGA: Tegas! BI Larang Penggunaan Uang Crypto
Transaksi ERC20 membutuhkan waktu selama 15 detik. Sedangkan BEP20 hanya 3 detik. ERC20 dapat menangani hingga 20 transaksi per detik. Sementara BEP20 hingga 1.400 transaksi per detik.
Satu-satunya kesamaan ERC20 dan BEP20 adalah menggunakan format alamat bergaya Ethereum. Di depannya selalu dimulai '0x.' Alamat ERC20 dan BEP20 memiliki panjang 42 karakter.
Token BEP20 dibayar menggunakan BNB dengan biaya relatif rendah. Sementara ERC20 biayanya cukup tinggi.
BACA JUGA: Pendaftaran Program Kartu Prakerja Gelombang 49 Dibuka: Ini Contoh Soal Tesnya, Pelajari Agar Lulus!
Baik ERC20 dan BEP20 memiliki keunggulan dan kelemahan. Lantas pilih yang mana? Tentu disesuaikan dengan kebutuhan.
Apabila ingin token kompatibel dengan berbagai dompet atau pertukaran dengan keamanan lebih tinggi gunakan ERC20.
Namun, jika menginginkan biaya transaksi lebih rendah dan transaksi lebih cepat kamu bisa memakai BEP-20.
