Penjelasan Susi Air Soal Penyanderaan Pilot oleh KKB Papua - Kabar terbaru kasus penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens di Nduga, Papua Pegunungan disampaikan kuasa hukum Susi Air Donal Fariz.
Donal menyebut, jika pihaknya (Susi Air) sama sekali tidak melakukan komunikasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Diketahui pilot Philip Mark Mehrtens disandera KKB Papua di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2).
BACA JUGA: Wilayah Paro Nduga Daerah Aman, Susi Pudjiastuti: Sudah Bertahun-tahun Layani Rute Perintis Paro
Donal menyebut, KKB tidak mencoba atau tidak melakukan komunikasi apapun kepada perusahaan penerbangan Susi Air.
"Jadi zero komunikasi saat ini antara kelompok penyandera dengan kami," kata Donal, Rabu 1 Maret 2023.
Donal juga menerangkan, pihaknya tidak memperoleh informasi perihal tebusan yang dimintakan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
"Sehingga tidak ada permintaan-permintaan tertentu yang lazimnya kelompok penyandera itu sering," ucapnya.
BACA JUGA: Pilot Susi Air Dikabarkan Bagian dari KKB Papua, Ini Penjelasan Lengkap Susi Pudjiastuti
Bahkan, Donal mengakui jika pihak Susi Air justru mendapatkan informasi keberadaan pilot Philip Mark Mehrtens dari media massa.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk menggiring narasi dan memperoleh legitimasi secara publik.
"Cara berkomunikasi mereka adalah menyampaikan foto-foto dan video-video itu kepada kawan-kawan jurnalis. Jadi foto yang pernah dirilis itu justru saya dapatkan dan kami dapatkan dari rekan-rekan media, bukan dari mereka," tuturnya.
Donal menjelaskan, Pemda Kabupaten Nduga telah menyampaikan dan mengutus perwakilan untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok penyandera pilot Susi Air tersebut.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Infonya Sudah Keluar dari Paro
"Jadi memang cenderung satu arah sekarang, kami menunggu informasi yang disampaikan oleh tim-tim yang berada di lapangan dan kemudian mereka melakukan screening informasi, baru disampaikan kepada kami," jelasnya.