“Co-firing bukanlah upaya untuk mengurangi emisi saja, namun kami sadar ada unsur ekonomi sirkular yang bisa membentuk ekosistem energi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat,” jelas Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022 ini, PLN telah mengimplementasikan teknologi co-firing ini di dua lokasi PLTU di NTB, yaitu PLTU Jeranjang yang berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat dan PLTU Sumbawa Barat di Taliwang, Kab. Sumbawa Barat.
"Adapun jenis co-firing yang digunakan adalah sampah yang telah diolah menjadi Solid Recovered Fuel, sekam padi, serbuk kayu dan juga serpihan atau potongan kayu," pungkas Sudjarwo.