Nahdlatul Ulama: Rasmus Paludan Whatever His Cause Is, It Is Doomed To Fail

fin.co.id - 29/01/2023, 09:10 WIB

Nahdlatul Ulama: Rasmus Paludan Whatever His Cause Is, It Is Doomed To Fail

pemimpin partai politik sayap kanan, Rasmus Paludan.

JAKARTA, FIN.CO.ID - Aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan ekstrimis sayap kanan Rasmus Paludan di Swedia terus mendapat kecaman. 

Bahkan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Yahya Cholil Staquf ikut mengomentari aksi yang dilakukan Rasmus Paludan. 

Gus Yahya (sapaan akrabnya) menyebut, pembakar Al-Qur'an Rasmus Paludan merupakan orang putus asa yang hilang akal.

BACA JUGA: Parah! Rasmus Paludan Kembali Bakar Alquran di Masjid Denmark Saat Umat Islam Salat Jumat

"Paludan hanya orang putus asa yang hilang akal karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitas-nya sendiri," kata Gus Yahya, dikutip Minggu 29 Januari 2023. 

Sebagaimana diketahui, Rasmus Paludan seorang ekstremis sayap kanan kembali membakar Al-Qur'an pada Jumat 27 Januari 2023 waktu setempat. 

Aksi pembakaran kitab suci umat Islam itu ia lakukan di depan masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.

Menurut Gus Yahya, meskipun kitab suci umat Islam dibakar, hal itu tidak sedikit pun menjadikan Al-Qur'an hina atas perbuatannya. 

BACA JUGA: 1000 Abrahamic Circles Mengujuk Aksi Pembakaran Musaf Alquran oleh Rasmus Paludan

Justru tindakan Paludan dinilai sia-sia. Sebab, apabila ia bermaksud menjauhkan orang dari Al-Qur'an, sebaliknya malah mendorong rasa penasaran bagi orang-orang yang belum mengetahui isi dari Al Quran.

"Whatever his cause is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya, atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar," tutur dia.

Kemudian, apabila pembakaran Al Quran yang dilakukan politisi rasialis Swedia-Denmark tersebut ditujukan untuk melampiaskan kemarahan pada Turki, maka sejati-nya Al Quran tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki.

"Kalau dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam, perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa di luar kelompoknya untuk melawannya," ujar Gus Yahya.

BACA JUGA: Pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan di Swedia Dikecam MER-C dan JMM

Kemudian jika terjadi konflik universal atas perbuatan Paludan, maka tidak akan ada kelompok termasuk kelompok Paludan yang bisa menang.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->