AS Kirim Tank Abrams dan Leopard 2 ke Ukraina, Rusia Luncurkan Marker Robot Penghancur

fin.co.id - 27/01/2023, 18:14 WIB

AS Kirim Tank Abrams dan Leopard 2 ke Ukraina, Rusia Luncurkan Marker Robot Penghancur

Penarikan pasukan Rusia dari Kota Kherson, Ukraina. (disway)

JAKARTA, FIN.CO.ID - Rusia meluncurkan robot penghancur tank Abrams dan Leopard 2 sebagai respons Moskow terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang akan mengirimkan Tank Abrams dan Leopard 2 ke Ukraina.

Mantan Direktur Jenderal Badan Antariksa Federal Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin menuturkan, bahwa robot yang diberi nama Marker buatan Rusia itu mampu memukul tank Abrams buatan AS dan tank Leopard buatan Jerman.

BACA JUGA: Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom Enggan Menjawab soal Pembakaran Musaf Alquran

Rogozin menjelaskan bahwa Marker mempunyai katalog target dalam bentuk spektrum cahaya tampak dan inframerah, dan sistem tersebut akan membantu Marker untuk mendeteksi secara otomatis perangkat keras militer musuh.

“Misalnya, sesaat setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan dilengkapi dengan gambar elektronik yang sesuai untuk mendeteksi dan menghancurkan tank AS dan Jerman dengan peluru kendali anti-tank,” kata Rogozin kepada Sputnik dilansir dari Antara, Jumat 27 Januari 2023.

Marker, menurut dia, juga bisa memprioritaskan target musuh saat berada di garis terdepan.

Mantan kepala Roscosmos itu mengatakan empat robot Marker akan dikirimkan ke wilayah Donbass pada Februari nanti. Dia berharap Marker bisa segera beroperasi setelah melalui serangkaian uji coba.

BACA JUGA: Kemkominfo Minta Penyedia Layanan Medsos Takedown Konten Ngemis Online

Pernyataan Rogozin muncul setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan keputusan Berlin untuk mengirimkan 14 unit tank Leopard 2 ke Ukraina, yang diikuti pengumuman Presiden AS Joe Biden yang menyatakan bahwa Washington juga bakal mengirimkan 31 tank Abrams ke Kiev.

Kedutaan Besar Rusia di Jerman memperingatkan bahwa “keputusan (Berlin) yang berbahaya itu dapat mendorong konflik di Ukraina ke tingkat kebuntuan baru".

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, juga menyatakan bahwa keputusan AS dan negara-negara Barat itu telah menunjukkan keterlibatan langsung mereka dalam konflik di Ukraina.

Moskow telah berulang kali memperingatkan AS dan para sekutunya bahwa pengiriman bantuan militer ke Kiev akan memperpanjang konflik di Ukraina.

BACA JUGA: KPU Pantarlih Pemilu 2024, Ini Dokumen Persyaratan hingga Jadwal Pembentukan Pantarlih

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan negara-negara anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang "bermain api" dengan memasok senjata ke Kiev, dan setiap arak-arakan militer ke Ukraina akan menjadi target sasaran bagi Rusia.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->