“Jokowi begitu serius membawa isu perdamaian dunia diberbagai forum dunia, baik di KTT G7, KTT G2, KTT ASEAN-Uni Eropa setelah bertemu dengan Presiden Putin dan Zelenskyy, dan itu menjadikan Indonesia Indicator nobatkan Jokowi sebagai tokoh terpegah dan tervokal,” jelasnya.
Solissa juga menyoroti dinamika politik di Indonesia yang menjadikan Presiden Jokowi sebagai sentral pemberitaan di media massa maupun media mainstream.
“Apalagi di tahun 2022 banyak sekali peristiwa besar terjadi, seperti kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan yang masih meninggalkan polemik di masyarakat, soal undang-undang cipta kerja, soal isu perpanjangan masa jabatan presiden, jabatan presiden tiga periode, dan masih banyak lagi isu-isu nasional yang berkaitan dengan posisi Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan,” pungkasnya. (*)