Ancaman Ular Berbisa di Musim Penghujan, Dinkes DKI Siapkan SABU dan Tips Pencegahan

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meminta warga untuk waspada terhadap gigitan ular berbisa.

Sebab, musim penghujan merupakan periode telur ular menetas.

Karena itu, semua puskesmas, rumah sakit dan sarana kesehatan di Jakarta diinstruksikan agar melaporkan langsung kasus gigitan ular atau hewan berbisa yang ditemukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKTRL).

BACA JUGA: Download Game Sigma Battle Royale Play Store Mirip FF Disini, Versi Terbaru 2023

Laporan bisa lewat link bit.ly/kasusgigitanular dan web surveylans-dinkesdki.net dengan memilih gigitan ular atau hewan berbisa lainnya.

Kepala Seksi Surveylans Pandemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama meminta masyarakat mengaplikasikan tata lak­sana awal seluruh bentuk gigitan ular dengan imobilisasi.

Pertama, meminimalisasi pergerakan pada lokasi gigitan ular, baik pada tangan dan kaki dapat dengan memasangkan bidai dari kayu, bambu atau kardus.

“Tata laksana awal ini harus benar. Jika tidak benar, akan me­nimbulkan komplikasi serius dan kematian,” ujar Ngabila, Senin, 9 Januari 2023.

BACA JUGA: Download WhatsApp GB Pro APK v.21.20 Terbaru 2023 Gratis dan Aman, Simak Kelebihannya di Sini

Cara ke-2 , segera kontak Jakarta Waspada di nomor telepon 112 atau ambulans paling dekat untuk segera membawa pasien ke puskes­mas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) paling dekat.

Sekarang ini, sambung Ngabila, fasilitas kesehatan di Jakarta telah dilengkapi Serum Antibisa Ular (SABU).

“Serum Antibisa Ular diberikan gratis dan ditanggung BPJS Kesehatan jika gigitan yang tidak disengaja. Jika gigitan disengaja karena bermain dengan ular maka tidak dapat ditanggung pembiayaannya,” kata Ngabila.

Ngabila mengemukakan, tidak se­mua gigitan ular membutuh­kan SABU.

BACA JUGA: Delman Kawasan Monas yang Harus Ikuti Perkembangan Zaman, Hanya Beroperasi Sabtu-Minggu

Selain itu, pemakaian SABU harus melapor dan ditanyakan lebih dahulu kasus­nya ke pakar di nomor 0853 3403 0409 (Indonesia Toxinologi Society).