Peserta yang mengikuti kegiatan edukasi yang dikoordinir oleh Abar Tasyri Amaruloh, SH, para ibu hamil, ibu menyusui, lanjut usia (lansia), dan anak-anak yang tinggal di posko darurat dan Desa Nagrak sendiri ditinggali oleh 90 kepala keluarga.
Tim PKM memberikan edukasi dengan cara yang sederhana menggunakan media poster yang menarik dan bercerita sembari memberikan simulasi agar mudah diserap dan diingat oleh para pengungsi.
Adapun materi yang disampaikan diantaranya bagaimana para pengungsi membiasakan mencuci tangan setiap sebelum dan sehabis makan, sebelum dan setelah buang air dan setelah beraktivitas yang membuat tangan menjadi kotor.
Konsumsi air bersih dan matang meski berada di tengah kondisi bencana karena air yang kotor dapat menjadi sumber berbagai penyakit.
Menjaga tempat pengungsian tetap bersih dengan membuang sampah pada tempatnya dan disiplin menggunakan jamban yang bersih.
Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dikarenakan saat terjadi bencana besar kemungkinan tidak banyak pilihan menu namun pastikan makanan dimasak, dikemas dengan baik dan periksa tanggal kadaluarsa.
Memberikan ASI pada bayi. Apabila ada yang sakit menggunakan masker untuk mencegah penularan. Tidak merokok di tempat pengungsian.
Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia. Tak hanya kesehatan jasmani, kesehatan mental pun perlu diperhatikan, dengan melakukan kegiatan bersama dapat menumbuhkan sikap positif dan melewati masa bencana dengan baik.
Selain itu, Tim PKM menyampaikan juga mengenai proses pengembangan briket melalui pemanfaatan sampah yang ada di lokasi pengungsian bisa menjadi alternatif pengganti minyak, gas dan bahan bakar lainnya, dikarenakan banyaknya bantuan makanan berupa bahan mentah, namun tidak bisa memasak karena kurangnya bahan bakar tersebut.
Tidak hanya memberikan edukasi, Tim PKM Usahid juga mendistribusikan pemberian bantuan berupa kompor yang khusus menggunakan bahan bakar briket untuk pengolahan bahan- bahan makanan di dapur darurat dan juga paket sanitasi kepada warga yang ada di pengungsian untuk dapat dimanfaatkan.
Kepala Desa Nagrak, Hendi Saepul Maladi, SH dan coordinator mitra, Abar Tasyri Amaruloh, SH menyampaikan terimakasih kepada Tim PKM Usahid, LPPM Usahid sebagai coordinator PKM dan Kemenristekdikti yang telah memberikan bantuannya.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan edukasi pemanfaatan kompor briket,bisa membantu untuk kepentingan dapur di posko bencana Desa Nagrak dalam mengolah kebutuhan pokok, dikarenakan sulitnya memperoleh pasokan gas dan minyak sebagai bahan bakar dan dengan adanya edukasi PHBS seperti ini para pengungsi bisa selalu membiasakan diri hidup lebih sehat dan bersih walaupun dalam kondisi darurat di pengungsian.