News . 02/12/2022, 16:02 WIB
Jika sebelumnya, ia merasa cukup jenuh tinggal di pengungsian, kini ia mengaku, hari-harinya tidak terus menerus memikirkan dampak gempa yang terjadi lantaran telah memiliki kesibukan tersendiri.
"Senang aja ya, jadi ada kegiatan, ngga cuma diem aja di tenda," ucap Mia.
Lebih lanjut, diungkap Mia, berkat keberadaan Dapur Kreasi dan manfaatnya yang dirasakan langsung oleh penyintas dan orang-orang di sekitarnya, banyak ibu-ibu lainnya sesama penyintas terdorong untuk turut serta memulai usaha.
BACA JUGA: Mensos Risma Terjun Langsung Atur Penyaluran Logistik Korban Gempa Cianjur
Hal itu diamini relawan Tagana Provinsi Jawa Timur, Twi Adi, yang juga menjadi pendamping pelaksanaan Dapur Kreasi.
Ia menuturkan, setelah Dapur Kreasi ini terbentuk dan diketahui bahwa kegiatan ini cukup menghasilkan, banyak dari mereka, para penyintas lainnya, megajukan diri untuk ikut serta dalam kegiatan Dapur Kreasi.
"Untuk sementara, sudah lumayan banyak yang daftar (untuk mengikuti Dapur Kreasi). Bahkan, mereka bervariasi jenis jualannya, ada yang mau jualan martabak, ada yang mau jualan seblak, ada juga yang mau buka jasa pijat,” kata Twi sembari tersenyum menyaksikan dampak positif dari Dapur Kreasi yang ia dampingi di lokasi pengungsian.
Sementara itu, target pasar Dapur Kreasi, dikatakan Twi, menyasar para relawan atau masyarakat umum, yang kebetulan singgah di lokasi pengungsian.
BACA JUGA: Mensos Risma Aktifkan Taruna Siaga Bencana, Instruksikan Bantu Penanganan Korban Gempa Cianjur
“Kami arahkan relawan, atau kalau ada masyarakat, yang mungkin sedang singgah untuk menjenguk keluarga mereka di pengungsian, kita arahkan juga mereka ke dapur kreasi untuk membeli produk ibu-ibu ini,” ucapnya.
Untuk menarik minat dan memanjakan para calon pembeli, lanjutnya, pihaknya juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung di area Dapur Kreasi.
“Kami juga sudah menyediakan tempat duduk, ada lima set meja dan kursi, serta satu tenda kerucut dilengkapi fasilitas kelistrikan untuk keperluan charging alat elektronik, hp atau laptop, bagi pembeli. Termasuk, lampu-lampu kafe dengan view gunung dan tenda-tenda merah putih penyintas yang cantik untuk swafoto,” katanya menambahkan.
Ia mengatakan kegiatan ini dirancang sebagai upaya pemulihan fungsi sosial ekonomi.
“Para penyintas tidak begitu saja diberi uang, yang berimbas habis sekali pakai. Tapi, kami dengarkan aspirasi mereka, mereka maunya apa, kemudian, kami konsep. Nanti, bantuan dari Kemensos, dibelikan bahan (untuk memenuhi aspirasi mereka)," ujarnya.
Di samping upaya pemulihan fungsi sosial ekonomi, Twi juga berharap, para penyintas bisa belajar mengelola keuangan secara kelompok dan mandiri secara finansial.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com