Saat pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018, selama 40 hari penuh operasi TMC digelar BPPT di wilayah Palembang guna menjamin tidak ada asap kebakaran hutan dan lahan di wilayah tadi.
Pada paparan IPTEK VOICE, yang digelar pada Minggu, 27 November 2022, pakar TMC, Dr. Asep Karsidi, memaparkan potensi hilirasi teknologi TMC di Indonesia dengan dukungan teknologi mutakhir.
Saat ini, mulai diterapkan teknologi flare menggantikan teknologi sebar serbuk NaCl. Teknologi yang telah dikembangkan BPPT bersama AS dan Kanada sejak tahun 1999 lalu itu sekarang mulai dipakai untuk mendukung program pengurangan hujan di wilayah-wilayah konsensi pertambangan batubara di Kalimantan.
TMC-Flare cukup menggunakan pesawat kecil sehingga bisa menekan biaya serta lebih effisien. Selain itu, teknologi flare ini bisa diterapkan di wilayah-wilayah konsesi hutan alam mengingat operasi pembalakan dan pengangkutan kayu hutan alam untuk memasok industri kayu lapis kerap terkendala oleh cuaca, utamanya hujan yang lebat.
Kemampuan anak bangsa dalam menerapkan iptek dibidang modifikasi cuaca ini patut diapresiasi dan bisa diterapkan untuk kemaslahatan serta peningkatan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.