"Yang anggota keluarganya meninggal, agar segera melengkapi surat pernyataan kematian yang dikeluarkan dari fasilitas kesehatan, ini menyangkut bantuan dan santunan, salah satu syaratnya adalah surat tersebut," ungkap Suharyanto.
BACA JUGA: Korban Meninggal Dunia Gempa Bumi Cianjur 272 Orang, Luka 2.046, Warga Mengungsi 62.545 Jiwa
Penanganan bencana adalah urusan bersama, banyak pihak terlibat dalam penanganan bencana gempa Cianjur ini.
"BNPB memegang unsur komando tapi yang bergerak seluruh kementarian, lembaga, TNI/Polri dan relawan," tuturnya.
"Kami terus mendata unsur lain yang ikut serta dalam penanganan bencana, 333 organisasi dan 4.674 peronil dari organisasi masyarkat, dunia usaha dan relawan terlibat, sudah dibagikan tugasnya masing-masing," imbuh Suharyanto.
Suharyanto yang pernah menjabat Pangdam Brawijaya berharap, lokasi bencana bukan tempat wisata, sehingga jika tidak membantu penanganan diharap tidak datang.
BACA JUGA: PLN Gandeng Dua BUMN Untuk Genjot TKDN di Industri Trafo Dalam Negeri
"Kepada masyarakat yang tidak berkepentingan, bencana bukan untuk dilihat, bukan tempat wisata, tapi sesuatu yang harus dipecahkan bersama, Polres dan Kodim untuk bertindak tegas namun humanis untuk memberikan penjelaskan ke kelompok masyarakat ini agar tidak menggangu penanganan bencana," tegasnya.
Pemerintah ke depan akan membuat rumah contoh bagi masyarakat, agar dapat memilih rumah yang akan dibangun pemerintah yang disukai.
"Pekan depan akan dibangunkan rumah tahan gempa sebagai contoh di lokasi terdampak, jadi masyarakat bisa memilih sendiri," pungkasnya.
Pada hari ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali melakukan peninjauan ke beberapa lokasi di Cianjur, antara lain Desa Cijedil, RSUD Sayang, Desa Gasol dan SDN Cugenang.
Selama peninjauan, Presiden mendapatkan penjelasan oleh Kepala BNPB terkait perkembangan penanganan gempa Cianjur M 5.6 yang telah berlangsung memasuki hari keempat.
Ini merupakan tinjauan kedua yang dilakukan oleh Presiden, setelah sebelumnya pada Selasa (22/11).
Cianjur, Posko Kampung Gunung Lanjung dua. Disaat menyalurkan bantuan ke warga yang rumahnya hancur karena gempa saya bertemu dengan Teh Neni yang suaminya masih hilang sudah empat hari. Kita mendoakan agar Teh Neni dapat segera berkumpul lagi dengan sang suami pic.twitter.com/3pt6qVva5o
— Giring Ganesha (@Giring_Ganesha) November 25, 2022