Impor Penggerus Pertumbuhan, Ekspor Pengerek Kemakmuran

fin.co.id - 20/11/2022, 18:00 WIB

Impor Penggerus Pertumbuhan, Ekspor Pengerek Kemakmuran

Alois Wisnuhardana, Corporate Secretary PT PLN (Persero)

Oleh karena itu, salah satu upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah mendongkrak tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN. 

Gampangnya, kalau negara lebih banyak impor, pertumbuhan ekonomi terjadi di negara-negara yang mengekspornya. Lapangan kerja di negara eksportir meningkat. Kesejahteraannya juga ikut meningkat. 

BACA JUGA: PLN Raih Dua Penghargaan Atas Kontribusi di Bidang Kemanusiaan dan Penanganan Covid-19

Di sektor ketenagalistrikan, upaya untuk meningkatkan TKDN terus ditingkatkan. Saat ini, angka TKDN-nya berkisar antara 46-47 persen.

Angka TKDN di sektor ini, merupakan akumulasi dari penggunaan komponen atau peralatan di sektor hulu yaitu pembangkitan, sektor tengah/midstream yaitu transmisi, dan sektor hilir yaitu distribusi. 

Upaya untuk menaikkan TKDN –yang artinya menekan penggunaan barang impor— yang persentasenya sangat signifikan adalah di sisi transmisi. Baru saja, PLN berhasil menyambungkan titik Selaru-Sebuku di Kalsel dan memberikan tegangan/energizing jaringan 150 KV. Jaringan transmisi tersebut dibangun dengan TKDN mencapai 86,7 persen. 

BACA JUGA: PLN Berhasil Dapatkan Lelang Pembangunan PLTB dengan Tarif Terendah Sepanjang Sejarah

Dengan tersambungnya jaringan listrik tersebut, hampir 2 ribu rakyat di Pulau Sebuku yang tadinya hanya bisa menikmati listrik separuh hari, kini bisa menikmatinya sehari penuh alias 24 jam nonstop. 

Tidak hanya itu. Jaringan listrik itu juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan listrik industri smelter di Pulau Sebuku yang akan mengolah bahan mineral menjadi bahan baku besi. Industri tersebut tumbuh setelah Pemerintah melarang ekspor bahan galian tambang dalam bentuk mentah.

Maka, pembangunan jaringan transmisi Selaru-Sebuku dengan panjang lintasan 76,04 kilometer sirkuit (kms) yang ditopang pada 114 tower tersebut punya dua arti strategis. 

Pertama mengurangi impor peralatan pembangunan transmisi listrik. Kedua nantinya akan mengerek nilai ekspor secara signifikan dengan adanya produksi besi olahan dari bahan tambang setempat. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. 

BACA JUGA: Dukung Hilirisasi Mineral, PLN Siap Pasok Listrik 39 MVA ke Smelter Zinc Pertama di Indonesia

Mari kita lihat bagaimana tenaga kerja tercipta dari pembangunan transmisi. 

Jalur transmisi Selaru-Sebuku ini ada unik-uniknya. Dari 114 tower yang dibangun, terdapat 3 tower di atas laut yang membelah Selat Sebuku. Selat ini termasuk selat yang ramai. 

Kapal hilir mudik di situ. Untuk itu, perlu dibangun tower yang lebih tinggi lagi. Supaya kapal-kapal tetap leluasa melintas tanpa terganggu oleh kabel yang melintang. 

Admin
Penulis