News

Dianggap Menghina Batik, Mahyar Tousi Minta Maaf, Akui Dapat Ancaman Pembunuhan

fin.co.id - 17/11/2022, 13:46 WIB

Mahyar Tousi (twitter)

JAKARTA, FIN.CO.ID-  Pegiat media sosial asal Inggris, Mahyar Tousi meminta maaf atas cuitannya yang dianggap menghina pakaian batik yang dipakai oleh pemimpin Negara, termasuk PM Inggris di KTT G20 Bali. 

"Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia," tulis Mahyor Tousi di akun Twitter-nya, Kamis 17 November 2022. 

Mahyor mengatakan, cuitan itu bukan diniatkan untuk menghina pakaian batik Indonesia. 

"Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," tulisnya. 

Mahyor Tousi dikenal di negaranya sebagai oposisi pemerintah Inggris. 

BACA JUGA: Eks Kasum TNI Soroti SBY dan Megawati Serasi Pakai Batik Biru di KTT G20 Bali: Rukun dan Adem

BACA JUGA:Rara Pawang Hujan Tidak Dipakai di KTT G20, BMKG Gunakan Teknologi Tabur Garam di Langit Bali

Dia cuitan itu di menulis duggan penghinaan terhadap batik dengan mengunggah foto foto para kepala negara seperti Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, yang mengenakan batik.

Atas cuitan itu, Mahyor bilang dia mendapat serangan online dari warga net Indonesia hingga ada ancaman pembunuhan terhadapnya.

"Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia," tulisnya. 

Dia mengklaim bahwa cuitannya itu tidak ada niat untuk menyinggung batik sebagai budaya Indonesia. Cuitan  itu, dia tujuhkan untuk PM Inggris Rishi Sunak.

"Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut," katanya.

BACA JUGA: Rishi Sunak Gabung dengan Para Pemimpin Negara di KTT G20 Bali: Kita Harus Ambil Aksi Bersama

BACA JUGA:Fantastis! Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Istri Masuk Daftar 250 Orang Terkaya di 'The Black Country'

"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian," sambungnya. 

Admin
Penulis
-->