Sangat sedikit diketahui tentang ritual Samhain kuno karena gereja mengkristenkannya - seperti banyak festival pagan.
Selain itu, informasi berasal dari biarawan Irlandia yang mencatat sejarah pra-Kristen bangsa mereka serta juru tulis Kristen lainnya yang merendahkan ritus pagan.
Tampaknya,perayaan itu termasuk menimbun persediaan bahan makanan untuk musim dingin, seperti menyembelih ternak, dan membuang tulang-tulang di 'api tulang' kemudian dikenal sebagai api unggun.
Orang-orang terkasih telah meninggal dan disambut dengan menyediakan makanan favorit untuk orang yang sudah meninggal sudah ada sejak 2.000 tahun lalu.
Untuk menipu roh-roh, orang-orang menggelapkan wajah mereka dengan abu dari api unggun (praktik yang kemudian dikenal sebagai 'penyamaran'), lalu dalam perkembangannya memakai topeng.
Orang yang hidup akan mengenali roh orang yang dicintai, kemudian merasuki orang yang hidup.
BACA JUGA: Sambut KTT G20, Dirut PLN Pimpin Langsung Pengamanan Kelistrikan dari Posko Siaga Nusa Dua Bali
Malam Hallow
Tidak diketahui berapa lama ritual-ritual ini masuk dalam ketaatan Samhain.
Tetapi beberapa bentuk dari ritual-ritual ini sudah ada pada saat agama Kristen datang ke Irlandia pada abad ke-5.
Bukit Tlachtga (Bukit Bangsal) di County Meath menjadi tempat api unggun dinyalakan pada 31 Oktober.
Akhir Oktober itu menandakan dimulainya perayaan Samhain.
Api unggun jauh lebih menonjol dari situs Neolitik Bukit Tara di seberangnya.
Para arkeolog dari University College Dublin memerkirakan, berdasarkan ekskavasi situs itu sudah ada sejak 200 Masehi.
Perkembangan terbaru di situs itu, situs pertama kali digunakan untuk upacara pembakaran lebih dari 2.000 tahun lalu.