BACA JUGA: Kebakaran Landa Gudang di Rawalumbu Kota Bekasi, Kerugian Capai Rp27 Miliar
Tjoa Ing-Hwie (terkadang disebut Tjoa Jien-Hwie, Hanzi sederhana: 蔡云辉; Hanzi tradisional: 蔡雲輝; Pinyin: càiyúnhuī) dikenal dengan nama Indonesia Surya Wonowidjojo.
Dirinya diketahui lahir di Fujian, Tiongkok pada 15 Agustus 1923 dan meninggal dunia di Auckland, Selandia baru pada 28 Agustus 1985.
Surya Wonowidjojo adalah seorang pengusaha dan pembuat rokok Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar kelima di Indonesia.
Surya Wonowidjojo berimigrasi ke Indonesia pada waktu berumur tiga tahun bersama keluarga besarnya.
BACA JUGA: Segudang Game Masih akan Rilis hingga Akhir 2022, Ini Daftar Lengkapnya
Di Indonesia, mereka pertama kali menetap di Sampang, Madura. Surya sejak kecil sudah bergelut di bidang industri rokok.
Pria yang wafat pada usia 62 tahun itu sempat bekerja di pabrik rokok "93" milik pamannya. Ia kemudian keluar karena tidak puas.
Pada usia 35 tahun, Surya Wonowidjojo mendirikan perusahaannya sendiri, pabrik rokok Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur.
Konon, ilham pemberian nama Gudang Garam diperoleh Surya Wonowidjojo dari mimpi.
BACA JUGA: Oknum TNI Serka NS Pukul Satpam Gudang Shopee, Kapendam IX/Udayana Bilang Begini
Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958 yang kemudian berkembang pesat dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek setiap bulannya.
Pada tahun 1966, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia.
Surya Wonowidjojo bekerja keras merintis bisnisnya. Ia bekerja tanpa modal yang cukup, kecuali kerja keras. Seringkali Surya Wonowidjojo baru meninggalkan pabrik pada dini hari.
Pasca wafat, Surya Wonowidjojo meninggalkan perusahaannya Gudang Garam yang pada tahun 2001 sudah memiliki enam unit pabrik di atas lahan seluas 100 hektare, memiliki 40.000 buruh dan sekitar 3.000 karyawan tetap.