Puncak gerhana tersebut, bisa diabadikan oleh masyarakat di wilayah bagian Timur serta sebagian kecil wilayah Kalimantan, Jawa, dan Selatan Sumatra bisa mengamati fase puncak gerhana.
Sementara sebagian kecil wilayah di Sumatra, khususnya Aceh dan Sumatra Utara sebagai posisi paling barat bisa berpeluang untuk mengabadikan proses gerhana bulan total hingga fase akhir.
BACA JUGA: 8 November, Diprediksi Terjadi Gerhana Bulan Total, Yuk Kenali Macamnya
BACA JUGA:Link Nonton Gerhana Bulan Total Selasa 14 November 2022
"Masyarakat juga tak perlu kecewa karena BMKG menyediakan layanan streaming untuk membantu masyarakat yang tidak bisa mengamati fenomena tersebut," katanya.*
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto mengatakan, masyarakat bisa melakukan pengamatan terhadap gerhana bulan total secara langsung tanpa menggunakan peralatan khusus karena aman untuk diamati.
"Ini kan momentum yang langka karena pada tahun 2022 terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan," katanya.
Dari empat kejadian gerhana tersebut, kata dia, hanya gerhana bulan total pada hari Selasa (8/11) yang bisa diamati di Indonesia, sedangkan tiga gerhana lainnya tidak bisa diamati di Indonesia.
BACA JUGA: Dampak Fenomena Gerhana Bulan Total, Warga Pindahkan Perabotan Rumah Tangga ke Tempat Lebih Tinggi
Lebih lanjut, Hery mengakui gerhana bulan biasanya akan berpengaruh terhadap air laut.
"Namun dari data prakiraan yang kami peroleh dari BMKG Stasiun Maritim Semarang, pengaruhnya diprakirakan tidak terlalu signifikan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pasang maksimum di Laut Jawa diprakirakan hanya 80 centimeter.
Demikian pula di perairan selatan Jawa Tengah, lanjut dia, gerhana bulan total tidak terlalu berpengaruh terhadap pasang maksimum
BACA JUGA: Kapan Waktu Salat Gerhana Bulan? Begini Penjelasannya...
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan