Tangis Sang Ayah Pecah saat Dokter Forensik Autopsi Kakak Beradik Korban Tragedi Kanjuruhan

fin.co.id - 05/11/2022, 12:21 WIB

Tangis Sang Ayah Pecah saat Dokter Forensik Autopsi Kakak Beradik Korban Tragedi Kanjuruhan

Polisi berjaga di lokasi autopsi di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dalam mengungkap tragedi kanjuruhan, enam dokter forensik yang tergabung dalam Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur melakukan autopsi.

PDFI melakukan autopsi terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan yakni   NBR (16) dan NDA (13) kakak beradik anak dari Devi Athok yang merupakan warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Ketua PDFI Cabang Jawa Timur dr Nabil Bahasuan mengatakan, bahwa dokter yang melakukan autopsi terhadap kakak beradik tersebut menggunakan metode ekshumasi tersebut berasal dari tim independen dibentuk PDFI Jatim.

  BACA JUGA:Usai Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Sampaikan Permohonan Maaf

"Kami membentuk tim independen yang terdiri dari dua penasihat, enam operator," kata dia, Sabtu 5 November 2022.

Ia menjelaskan tim dokter tersebut terdiri atas tiga orang, masing-masing dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Universitas Airlangga, dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Selain itu, lanjutnya, melibatkan empat fasilitas kesehatan, yakni RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, RSUD Dokter Sutomo Surabaya, RSUD Syarifah Bangkalan, dan Rumah Sakit Pendidikan Unair.

"Dua orang penasihat tidak ikut. Kemudian yang enam lainnya ada di sini melakukan ekshumasi," katanya.

  BACA JUGA:Komnas HAM Simpulkan Tragedi Kanjuruhan Merupakan Pelanggaran HAM Ada Tujuh yang Dilanggar

Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menyatakan proses ekshumasi juga dikawal pihak kepolisian. Sejumlah petugas polisi disiagakan agar proses autopsi korban Kanjuruhan berjalan lancar.

"Kami juga membantu menyiapkan sistem pengamanan di sini, agar proses berjalan lancar," ujarnya.

Proses autopsi dilakukan terhadap dua korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascalaga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Proses autopsi dilakukan terhadap NBR (16) dan NDA (13) yang merupakan kakak beradik, anak dari seorang ayah bernama Devi Athok.

BACA JUGA:Konser NCT 127 Disorot Media Korsel Soal Penonton Pingsan Hingga Ancaman Bom

Dei Athok merupakan warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Admin
Penulis