Wendi Putranto Beri 7 Kritikan Pedas Soal Konser Musik 'Berdendang Bergoyang' yang Dihentikan Polisi

fin.co.id - 31/10/2022, 09:08 WIB

Wendi Putranto Beri 7 Kritikan Pedas Soal Konser Musik 'Berdendang Bergoyang' yang Dihentikan Polisi

Manager bang Seringai, Wendi Putranto

"3.Crowd control management minim, ini kalo gamau dibilang gak ada. Saya masuk venue tanpa dicek ID apalagi bag/body checking, lenggang kangkung aja. Gokilnya lagi, beberapa kali ketemu gaet ke venue atau backstgae yang hanya dijaa oleh seorang atau dua orang panitia," tutur Wendi.

BACA JUGA: Detik-detik 149 Orang Tewas di Itaewon Korsel Saat Perayaan Halloween

BACA JUGA:Agensi SM Entertainment Angkat Bicara Soal Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan

Wendi pun mengaku kecewa jika Volunteer atau security profesional bukan bagian dari tim crowd control. Selain itu para Volunterr ikut nonton konser tersebut ketimbang bekerja sesuai apa yang sudah ditugaskan.

"4.Keputusan melarang penjualan alkohol di area GBK adalah tepat, bayangin puluhan ribu penonton kecewa dengan multi-level kekacauan di venue seperti kemarin ditambah pengaruh alkohol? kombinasi mematikan. pasti mengulang kerusuhan event muskologi (2019) dulu," ungkap Wendi.

"5.Waste Management acara ini juga buruk, seburuk level para penontonya yang setelah makan.minum enteng saja meninggalkan sampah mereka di lantai. Miris juga untuk hal ini seperit ini kita masih perlu diedukasi," tambahnya.

Pengamat musik menyampaikan jika tempat tersebut minim akan tempat sampah. Ia pun minta para kesadaran masyarakat untuk tanggung jawab terhadap kebersihan.

BACA JUGA: Buntut Pesta Halloween Tragedi Itaewon, Presiden Yoon Suk Yeol Perintahkan Ini

"6.Saya gak tahu apakah ini memiliki konsultan teknis production management yang profesional atau tidak. Kalo pun ada sepertinya mereka tidak akan ceroboh bikin berdansa stage di atas rooftop bangunan berusia dari +60 tahun. Bayangin ribuan orang berdanda lalu roboh," tutur Wendi.

"7.Show management Berdendang Bergoyang yang buruk. Kali ini pengalaman pribadi/ Seringai sedang manggung, tiba-tibadi tengah setada tiga/empat orang panita meminta kami berhenti dengan alasan instruksi dari kepolisian," kata Wendi.

Wendi pun akan mematuhi aturan tersebut jika sudah diberitahu sebelumnya, namun kenyataanya sebaliknya.

ia pun menyampaikan jika perlu ada komite keselatan konser untuk penyelenggaran konser  kedepan demi keselamatan para penonton.

BACA JUGA: Presiden Korsel Tinjau Langsung TKP Tragedi Perayaan Halloween di Itaewon, Umumkan Masa Berkabung

"Sepertinya sudah saatnya kita memiliki Komite Keselamatan Konser (KKK) yang bekerja punya standar public health & safety untuk event sekaligus menilai kelayakan konser/festival musik dengan ribuan penonton," tutur Wendi.

"Semakin banyak amatir bikin festibal dengan ribuan/puluhan ribu penonton maka semakin dekat pula kita dengan tragedi Kanjuruhan versi musik. Untungnya itu tidak terjadi kemarin dan jangan sampai pernah terjadi di depan nanti. Demi showbiz yang lebih aman dan nyaman. Semoga," tutupnya.

Admin
Penulis