Ekonomi

Ini Strategi Pemerintah Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

fin.co.id - 29/10/2022, 11:14 WIB

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Foto: Biro KLIP Kemenko Perekonomian / ekon.go.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh di atas 5% selama 3 kuartal secara berturut-turut di tengah tingginya ketidakpastian global akibat adanya The Perfect Storm.

Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan yang relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.

Prospek ekonomi nasional juga terlihat cerah yang tercermin dari berbagai leading indicators yang berada di jalur ekspansif.

BACA JUGA: Ini Upaya Kemenko Perekonomian Tingkatkan Optimisme dan Kinerja Terbaik Perekonomian Indonesia

Melihat berbagai indikator yang ada, Pemerintah optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2022 dan 5,3% pada tahun 2023 mendatang dapat tercapai.

Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, Pemerintah terus melakukan strategi dan kebijakan utama dalam penanganan pandemi.

Strategi itu yakni dengan koordinasi kebijakan fiskal sebagai shock absorber, termasuk melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp455,6 triliun, yang berfokus pada penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.

“Dalam jangka panjang, untuk mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, grand strategy yang akan dilanjutkan di tahun 2023 adalah mendorong kembali reformasi struktural," ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

BACA JUGA: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Silaturahmi ke MUI, Ini yang Dibicarakan

"Salah satunya melalui implementasi UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya terutama terkait dengan penyederhanaan dan kemudahan di dalam proses perizinan, dan perluasan berbagai bidang usaha untuk investasi".

Hal itu disampaikan secara virtual dalam acara Inspirato Sharing Session Liputan6 dengan tema “Sherpa track G20: Mampukah Percepat Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia”, Jumat (28/10).

Sesmenko Susiwijono juga mengatakan bahwa dalam komunitas global, termasuk G7 dan G20, saat ini mulai menggambarkan arsitektur sistem perekonomian di masa depan.

Negara-negara tersebut mendedikasikan berbagai sumber daya untuk mengeksplorasi respons yang efektif terhadap krisis, dan ini merupakan peran penting Indonesia sebagai Presidensi G20.

BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Ambil Alih Tugas dan Fungsi KEIN

“Melalui tema “Recover Together, Recover Stronger” Indonesia akan mengedepankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam upaya pemulihan agar tidak ada orang, negara, atau wilayah yang tertinggal. Leave no one behind".

Admin
Penulis
-->